KUPASONLINE.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jember menunjukkan komitmennya dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), melalui serangkaian kegiatan kerohanian dan kajian ilmu agama Islam yang diselenggarakan secara berkelanjutan, pada Sabtu (26/04/2025). Rangkaian pembinaan diawali dengan aktivitas belajar pagi hari di Madrasah Pondok Pesantren Hassal Hassan yang berada di dalam Lapas.
Sebanyak 70 santri WBP mengikuti kegiatan ini dengan khidmat, dilanjutkan dengan pelaksanaan Shalat Dhuha berjamaah, menandai dimulainya hari dengan spiritualitas. Suasana pondok pesantren sangat terasa saat pengajian umum digelar di Masjid Al-Ikhlas Lapas Jember. Dengan menghadirkan KH. Abdul Kholiq, Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Qura, sesi ini memberikan pencerahan dan pendalaman materi agama bagi para santri yang hadir.
Tidak hanya mendengarkan ceramah, Lapas Jember juga fokus pada peningkatan kemampuan dasar keagamaan. Sesi Baca Tulis Al-Qur'an (BTA) dilaksanakan secara rutin bagi seluruh santri warga binaan. Kegiatan ini dipandu langsung oleh asatid serta pendampingan dari staf Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkeswat), memastikan setiap warga binaan mengikuti dengan sungguh-sungguh proses belajar guna memperlancar kemampuan membaca dan menulis ayat suci Al-Qur'an.
Menjelang tengah hari, suasana masjid kembali dipenuhi warga binaan untuk melaksanakan Shalat Dzuhur berjamaah. Pelaksanaan ibadah berlangsung tertib, menunjukkan kedisiplinan dalam menjalankan ritual ibadah. Selepas Dzuhur, proses belajar dilanjutkan dengan kajian Ratibul Haddad yang bertujuan memperkuat amalan dan dzikir.
Menjelang sore hari, gema Tilawatil Qur'an terdengar di lingkungan Lapas, hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya membiasakan diri mendengarkan lantunan ayat suci. Rangkaian kegiatan ditutup dengan pelaksanaan Shalat Ashar berjamaah, yang dilanjutkan dengan kajian Kitab Irsyadul Ibad untuk memberikan pendalaman mengenai panduan ibadah dan akhlak dalam Islam.
Kepala Lapas Kelas II A Jember, RM. Kristyo Nugroho, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian yang bertujuan untuk membekali warga binaan dengan nilai-nilai agama yang kuat."Kami berharap melalui kegiatan ini, warga binaan dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan menyesali perbuatan melanggar hukum yang pernah dilakukan, agar dapat berperan aktif dalam pembangunan," ujarnya.
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat membentuk karakter warga binaan yang akhlakul karimah dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar nantinya setelah mereka selesai menjalani masa pidana dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
(Fira)
Editor : Sri Agustini