KUPASONLINE.COM – Meski Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mulai berjalan di Kalimantan Tengah, pelaksanaannya masih menghadapi sejumlah tantangan teknis. Pemerintah Provinsi Kalteng terus memperkuat sinergi dengan sekolah untuk memastikan program nasional ini dapat berjalan optimal di seluruh wilayah.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyebutkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait mekanisme penggunaan anggaran Rp200 miliar yang telah dialokasikan khusus untuk program MBG.
"Kami masih berkomunikasi, apakah untuk pembangunan SPPG baru atau untuk jasa katering," ungkap Reza dalam dialog Kalteng Menyapa, Rabu (22/1/2025).
Beberapa daerah seperti Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Kapuas telah memulai persiapan pembangunan SPPG. Namun kapasitas SPPG yang hanya mampu melayani 3.000–4.000 siswa menjadi tantangan tersendiri, apalagi untuk sekolah-sekolah besar seperti SMA Negeri 5 Plus dengan ribuan siswa.Reza berharap kolaborasi antara BGN dan SPPG bisa lebih diperkuat agar semua sekolah yang membutuhkan bisa segera mendapatkan layanan. Ia juga mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan saat ini hanya dilibatkan dalam pendataan calon penerima manfaat, sementara pelaksanaan teknis MBG dilakukan oleh BGN melalui SPPG di kabupaten/kota.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Pemprov Kalteng berkomitmen untuk terus memperjuangkan keberlanjutan program MBG demi meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan masyarakat.(*)
Baca juga berita terkait Kalimantan Tengah lainnya di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri