KUPASONLINE.COM - Upaya pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menurunkan angka stunting makin intensif melalui pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Dalam rapat final monitoring dan evaluasi di Bappedalitbang Kalteng, Kamis (9/1/2025), Linae Victoria Aden menegaskan bahwa data adalah fondasi penting dalam merancang intervensi kebijakan.
Ia menyoroti pentingnya data yang akurat untuk mendukung implementasi strategi nasional pencegahan stunting dan memastikan bahwa pelaporan tidak hanya formalitas, tetapi juga refleksi nyata dari kondisi lapangan. Hal ini sejalan dengan pilar kelima strategi nasional stunting yakni pemantauan dan evaluasi.
Linae juga menekankan pentingnya sinergi antara TPPS tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Meski data Kalteng sudah mencapai 98,32 persen, beberapa wilayah seperti Palangka Raya, Seruyan, dan Lamandau masih harus menuntaskan pelaporan mereka agar semua kabupaten/kota terlibat aktif.
Keterlambatan pelaporan berpotensi menghambat alokasi Dana Insentif Daerah (DID) yang sangat berguna untuk mempercepat berbagai program kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, ia mendorong daerah untuk mengoptimalkan pelaporan melalui link resmi yang telah disiapkan.
Survei SSGI menjadi alat ukur utama dalam mengidentifikasi wilayah rawan gizi buruk dan sekaligus sebagai dasar perencanaan intervensi, baik dari sisi anggaran maupun sumber daya manusia. Oleh karenanya, kegiatan ini dianggap sangat strategis.
Dalam sambutan Wakil Gubernur yang dibacakan oleh Leonard S. Ampung, ditegaskan bahwa keakuratan data menjadi prioritas agar setiap program tidak meleset dari target dan benar-benar menyasar kelompok rentan, khususnya anak balita.SSGI 2024 yang mencakup 891 blok sensus di 14 kabupaten/kota Kalteng, menyasar 628 desa dan kelurahan. Skema ini memungkinkan pemetaan masalah secara menyeluruh dan menyasar hingga ke pelosok yang selama ini sulit dijangkau.
Partisipasi dari seluruh OPD terkait, termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas PMD, menjadi kunci suksesnya program ini. Dengan sinergi yang kuat, pemerintah Kalteng optimistis angka stunting dapat ditekan secara berkelanjutan.(*)
Baca berita Kalimantan Tengah lainnya di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri