Kalimantan Tengah Kejar Target 100% Pelaporan TPPS, Tantangan dan Strategi Diungkap

×

Kalimantan Tengah Kejar Target 100% Pelaporan TPPS, Tantangan dan Strategi Diungkap

Bagikan berita
Kalimantan Tengah Kejar Target 100% Pelaporan TPPS, Tantangan dan Strategi Diungkap
Kalimantan Tengah Kejar Target 100% Pelaporan TPPS, Tantangan dan Strategi Diungkap

KUPASONLINE.COM - Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden, memaparkan urgensi Final Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pendampingan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilaksanakan di ruang rapat Bappedalitbang Kalteng, Kamis (9/1/2025). Sebagai Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi, ia menyoroti pentingnya percepatan penyelesaian pelaporan kabupaten/kota demi mencapai target nasional.

Dalam rapat tersebut, Linae menegaskan bahwa dasar pelaksanaan SSGI bukan hanya dari Perpres No. 72 Tahun 2021, tetapi juga berkaitan langsung dengan berbagai indikator penting, termasuk evaluasi konvergensi stunting, serta syarat untuk Dana Insentif Daerah (DID) yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.

Salah satu catatan penting yang muncul dari paparan tersebut adalah masih adanya kabupaten yang belum menyelesaikan updating data SSGI 2024, seperti Palangka Raya, Barito Utara, Lamandau, Katingan, dan Murung Raya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri mengingat batas waktu pelaporan kian mendekat.

Meskipun demikian, capaian Kalimantan Tengah sudah tergolong tinggi dengan tingkat updating data mencapai 98,32%, menempatkan provinsi ini di peringkat ke-15 nasional. Namun, masih adanya kabupaten yang belum menyelesaikan progres pelaporan membuat target 100% menjadi perhatian serius.

Linae mendorong semua pihak, terutama tim di daerah, agar bisa menyelesaikan laporan Semester II tahun 2024 tepat waktu. Data yang lengkap dan akurat sangat dibutuhkan untuk mendukung kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) dalam penurunan angka stunting.

Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng, Leonard S. Ampung, yang membacakan sambutan Wakil Gubernur Kalteng, menekankan bahwa data SSGI bukan hanya angka statistik, tetapi cerminan kondisi gizi masyarakat dan bekal utama untuk intervensi yang tepat sasaran.

Pemerintah provinsi berharap ke depan tak hanya fokus pada updating data, namun juga kualitas intervensi lapangan, terutama dalam program gizi spesifik seperti pemberian makanan tambahan dan imunisasi, serta intervensi sensitif seperti sanitasi dan akses air bersih.

Rapat tersebut juga dihadiri berbagai unsur penting, baik secara langsung maupun daring, mencerminkan komitmen lintas sektor untuk menurunkan prevalensi stunting di Bumi Tambun Bungai secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.(*)

Baca berita Kalimantan Tengah lainnya di Google News

Editor : Wanda Nurma Saputri
Bagikan

Berita Terkait
Terkini