Sedangkan interior kamar tidur disesuaikan dengan selera istri — hangat dan bernuansa kayu. Hal ini disepakati bersama sejak awal.
Permasalahan besar sering muncul di sini. Misalnya, istri menyukai desain klasik, sedangkan suami menyukai desain minimalis.
Ketika diberikan contoh desain klasik, suami tidak menyukainya. Sebaliknya, saat diberikan contoh desain modern, istri juga tidak menyukai. Maka, hal ini harus didiskusikan dan diputuskan bersama: gaya siapa yang akan diikuti? Setelah keputusan dibuat, proses desain akan menjadi lebih mudah dan hasil akhirnya lebih memuaskan.
Langkah Ketiga: Menggunakan Jasa Arsitek Profesional
Jika kita sudah mengetahui kebutuhan dan selera, serta memahami lahan yang akan digunakan, maka langkah selanjutnya adalah mewujudkan imajinasi tersebut melalui bantuan tenaga profesional, yaitu arsitek.
Tanpa bantuan arsitek, kita hanya merancang berdasarkan asumsi. Misalnya, dua orang memiliki lahan dengan ukuran yang sama — 100 atau 200 meter persegi — tetapi jika dirancang oleh arsitek berbeda, hasilnya bisa sangat berbeda pula.Seorang arsitek memiliki keahlian untuk menyusun ruang, menciptakan suasana nyaman, luas, hangat, bahkan mewah. Kita perlu memilih arsitek yang memiliki keterampilan dan visi yang sesuai dengan impian kita.
Dengan demikian, seluruh kebutuhan dan preferensi yang telah dianalisis dapat dituangkan secara tepat ke dalam desain yang profesional.
Langkah Keempat: Perencanaan Anggaran (Budgeting) dan Pemilihan Bahan
Langkah ini juga sangat penting. Banyak orang mulai membangun rumah saat dana belum sepenuhnya tersedia. Mereka membangun sebisanya terlebih dahulu.
Editor : Wanda Nurma Saputri
