Kita harus akui, belum optimalnya penggalian potensi PAD menjadi salah satu penyebab rendahnya indeks kemandirian fiskal, dan berdampak kepada percepatan pembangunan Daearah. Oleh karena itu diperlukan evaluasi kinerja dan penyusunan strategi-strategi untuk meningkatkan PAD kedepannya. Pembahasan APBD tidak lagi hanya fokus kepada belanja, akan tetapi juga kepada peningkatan pendapatan. Kapan perlu, kita bisa menyiapkan belanja-belanja yang berdampak terhadap pendapatan daerah.
Komponen PAD yang mempunyai peran penting terhadap penerimaan seperti pajak, retribusi dan pendapatan lainnya merupakan potensi yang harus digali baik intensifikasi ataupun ekstensifikasi. Tidak hanya itu, investasi, kerja sama, program pusat untuk daerah serta bahkan pelibatan swasta dalam dan luar negeri perlu menjadi strategi kita dalam menopang percepatan Pembangunan Daerah kedepannya.

Untuk itu kedepannya Pemerintah Daerah sudah perlu memikirkan langkah strategis untuk menggali potensi-potensi guna peningkatan PAD. Kreatifitas tidak lagi untuk merencanakan belanja yang tepat, efektif dan efisien, namun juga harus bisa menimbulkan kontribusi atau dampak terhadap penerimaan keuangan Daerah. Sudah waktunya Pemerintah Daerah melirik konsep Reinventing Government. Pemerintahan yang berwawasan pendapatan, disamping sebagai penyelenggara pelayanan publik dan penyelenggara pembangunan.
"Sudah saatnya pemerintah daerah berfikir kreatif, mendayagunakan aset daerah, berorientasi kepada pelayanan dan menerima retribusi, joint operasional dan banyak strategi lainnya perlu untuk dirumuskan bersama nantinya,"pungkas Ahmad Zakri. (adv)Baca berita terkait Kabupaten Limapuluh Kota lainnya di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri