Dengan tingkat kekerasan 7 pada skala Mohs, granit lebih keras dibandingkan marmer. Berkat kekuatannya, batu granit juga cocok digunakan pada area luar ruangan seperti teras, taman, dan jalan masuk. Pori-pori granit yang kecil membuatnya tidak mudah menyerap air atau kotoran.
3. Travertin
Batu travertin terbentuk dari endapan mata air panas yang mengalir melalui batu kapur. Ciri khas batu ini adalah adanya lubang-lubang kecil pada permukaannya.
Lubang-lubang tersebut biasanya diisi dengan resin saat proses pemasangan. Penampilan travertin yang unik menjadikannya pilihan menarik untuk lantai, baik di dalam maupun luar ruangan.
Warna pasirnya sangat serasi dengan lingkungan taman dan kolam renang. Batu ini juga dikenal tahan lama serta memiliki permukaan yang tidak licin, sehingga aman digunakan.
4. QuartziteQuartzite cukup populer sebagai material lantai dekoratif dan pelapis dinding. Penampilannya menyerupai marmer, tetapi memiliki kekerasan dan ketahanan yang lebih tinggi.
Quartzite terbentuk dari batu pasir yang mengalami tekanan dan panas selama ribuan tahun hingga berubah menjadi batu yang lebih keras.
Pada skala Mohs, quartzite memiliki tingkat kekerasan 7, setara dengan granit. Quartzite cocok digunakan sebagai lantai pada area dalam maupun luar ruangan, terutama pada area dengan lalu lintas pejalan kaki yang tinggi.
5. Slate
Editor : Wanda Nurma Saputri