Makin Perihatin, Asosiasi ALFI Minta Pelindo Ambik Tindakan Terkait Pelabuah Pulau Baai

×

Makin Perihatin, Asosiasi ALFI Minta Pelindo Ambik Tindakan Terkait Pelabuah Pulau Baai

Bagikan berita
Makin Perihatin, Asosiasi ALFI Minta Pelindo Ambik Tindakan Terkait Pelabuah Pulau Baai
Makin Perihatin, Asosiasi ALFI Minta Pelindo Ambik Tindakan Terkait Pelabuah Pulau Baai

Bengkulu, kupas online.com - Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bengkulu, Aris Bariang, menanggapi masalah Kondisi alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai yang semakin mengkhawatirkan, dan ia mendesak pihak Pelindo untuk segera mengambil langkah konkret.

Kegiatan pengerukan yang dilakukan ini menggunakan ekskavator dan pompa penyedot sederhana dinilai tidak memadai dan jauh dari standar ideal untuk pengerukan pelabuhan. Akibatnya, alur yang seharusnya memiliki kedalaman stabil kini justru berubah menjadi daratan, yang mengganggu kelancaran arus transportasi laut.

Situasi ini berdampak langsung pada masyarakat, terutama warga Pulau Enggano yang sangat bergantung pada jalur laut sebagai satu-satunya akses transportasi. Penumpukan pasir yang belum tertangani dengan baik menyulitkan kapal penumpang dan kapal barang untuk melintas. Bahkan, sejumlah kapal nelayan dikabarkan kandas.

“Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Bukan hanya kapal besar pengangkut barang seperti batubara, cangkang sawit, atau kontainer yang kesulitan, kapal nelayan pun sudah sering tersangkut karena kedalaman alur tinggal nol koma sekian meter,” kata Aris, Kamis (10/04/2025).

Dijelaskan Aris, pengerukan yang dilakukan selama ini terkesan asal-asalan dan belum menyentuh akar persoalan, yaitu pendangkalan alur pelayaran. Ia juga meminta agar Pelindo menunjukkan komitmen yang lebih serius dalam menangani masalah ini.

“Kami minta keseriusan Pelindo. Ini bukan soal kecil, ini menyangkut konektivitas dan perekonomian daerah. Kalau akses laut lumpuh, maka logistik dan aktivitas masyarakat juga ikut terganggu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aris mengingatkan bahwa bila kondisi ini dibiarkan, bukan hanya warga Enggano yang akan terisolasi, tetapi juga distribusi barang-barang penting dan jalur ekspor-impor dari dan ke Bengkulu akan terganggu. Situasi ini memperkuat dorongan dari berbagai pihak untuk mengevaluasi kembali pengelolaan pelabuhan, termasuk kemungkinan melibatkan pemerintah daerah secara aktif dalam pengawasan dan pengelolaan.

“Ini saatnya untuk bertindak, bukan lagi sebatas wacana. Jangan biarkan Bengkulu terus dirugikan akibat kelalaian dalam mengelola aset penting seperti Pelabuhan Pulau Baai,” demikan Aris. (Ann)

Editor : Leonny pratiwi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini