Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Lurah Tiakar Benni. SH via WAnya, Minggu 6 April 2025, dia sangat kaget terhadap adanya laporan dari masyarakat, meskipun demikian laporan masyarakat akan saya tindak lanjuti secepatnya sesuai aturan berlaku.
Tidak lama kemudian, Benni menelpon baliak, mugkin dia langsung cek and ricek ke lokasi dan mengakui prihatin terhadap kondisi jembatan tersebut. Dengan gerak cepat, dijelaskan Benni sewaktu peresmian jembatan tersebut, kami dari kelurahan telah menyiapkan segala sesuatunya, seperti menyiapkan tenda, meja, kursi, soun sistem dan lainnya. Namun ketika di hari 'H' itu, kami tidak diajak. Sampai sekarang tidak pernah bertemu dengan Kabid Irigasi Provinsi bernama Refdizal.
Benni mengimbau kepada warganya, agar waspada terhadap kondisi jembatan kosen, disamping sempit juga rawan berlalu lintas, karena tidak bisa berpepesan dengan kendaraan lain arah.
"Demi masyarakat, agar aman dan nyaman, saya siap laksanakan tugas sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sebelum menelan korban jiwa, saya akan melapor dulu ke Pak camat. Untuk itu masyarakat diminta untuk sabar dan ekstra hati-hati,"ujar Benni.
Menanggapi keluhan warga, kepala bidang irigasi provinsi Sumatera Barat, Refdizal, kepada wartawan Via WAnya baru-baru ini mengatakan pemeliharaan jembatan baru akan dilakukan setelah anggaran perubahan disetujui. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai penyebab kerusakan awal yang terjadi begitu cepat.Memang pekerjaan jembatan ini dilakukan saat saya masih menjabat sebagai Kabid Irigasi. Namun, sekarang saya sudah menjadi fungsional. Sehubungan adanya laporan masyarakat bahwa kondisi jjembatan itu memprihatinkan dan sudah rusak dan melengkung, saya akan mengeceknya, memang sejak diresmikan saya tidak pernah datang ke lokasi.
"Terkait dengan rusaknya jembatan yang dikerjakan pihak propinsi senilai Rp1,4 milyar, proyek tersebut masih masa pemeliharaan dan akan dikerjakan setelah anggaran perubahan nanti,"ujar Refdizal. (nura)
Editor : Sri Agustini