KUPASONLINE.COM -Sejumlah warga kelurahan Tiakar, kecamatan Payakumbuh Timur kaget melihat kondisi jembatan konsen senilai Rp1,4 milyar yang menghubungkan kelurahan Tiakar kecamatan Payakumbuh Timur dengan kelurahan Ikua Koto Dibalai
kecamatan Payakumbuh Utara, dan dikuatirkan menelan korban jiwa.
Menurut dua orang warga Tiakar bernama Ujang Virgo (54) dan Rizal (40) kepada beberapa wartawan di lokasi, Minggu 6 April 2025 sangat prihatin melihat kondisi jembatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa permukaan jembatan mulai terkikis akibat lalu lintas kendaraan roda dua yang melintas setiap hari.
Mirisnya, kondisi jembatan itu, disamping mulai terkikis dan sangat sempit dengan ukuran lebar 1 meter, juga sudah mulai melengkung, akibat tidak dipasang penyanggah di bawah jembatan, hanya didirikan lurus tidak ada penahan dibawah.
Proyek tersebut, baru selesai dibangun pada 2024 dengan anggaran Rp1,4 miliar, jembatan konsen itu, diduga telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Warga menduga pembangunan jembatan tidak dilakukan sesuai spesifikasi teknis, sehingga memicu abrasi dini pada permukaannya.
"Proyek jembatan kosen provisi Sumatera Barat itu, baru beberapa bulan selesai dibangun, terlihat permukaan jembatan sudah melengkung dan terkikis. Seharusnya ini tidak terjadi kalau pembangunannya benar,"ujarnya.
Ditambahkan Rizal, dia berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini sebelum kondisinya semakin parah. Beberapa warga khawatir bahwa jika tidak segera diperbaiki, jembatan bisa menjadi tidak aman untuk digunakan."Kami meminta pemerintah turun langsung dan mengecek kondisi jembatan ini. Jangan sampai nanti ada korban baru sebelum diperbaiki,"harap Rizal.
Terpisah, ketua LKA Elang Indonesia Wisran kepada wartawan di sekretariatnya, Minggu 6 April 2025 menilai ada beberapa faktor teknis yang bisa menyebabkan kerusakan dini pada jembatan ini. Salah satunya adalah mutu beton yang kemungkinan tidak sesuai standar.
"Beton jembatan seharusnya memiliki mutu minimal K-250 atau K-300 agar lebih tahan terhadap abrasi dan tekanan kendaraan. Jika kualitasnya di bawah itu, maka akan cepat terkikis,"ujarnya.
Editor : Sri Agustini