Harga tanah: 100 m² × Rp500 ribu = Rp50 juta
Biaya konstruksi: 100 m² × Rp5 juta = Rp500 juta
Total biaya pembangunan: Rp550 juta
Dari perhitungan tersebut, harga rumah seharusnya berada di kisaran Rp800 juta setelah mempertimbangkan biaya tambahan seperti desain dan keuntungan pengembang. Jika harga jualnya mencapai Rp1,2 miliar, terdapat selisih Rp400 juta yang perlu dianalisis lebih lanjut.
2. Menganalisis Justifikasi Harga Tambahan
Setelah mengetahui adanya selisih harga, langkah berikutnya adalah mencari justifikasi yang masuk akal. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi harga rumah meliputi:
Fasilitas tambahan: Apakah perumahan dilengkapi dengan clubhouse, kolam renang, jogging track, atau area hijau yang luas? Jika ya, selisih harga tersebut mungkin dapat dibenarkan sebagai investasi fasilitas umum.Keamanan dan infrastruktur: Apakah terdapat sistem keamanan seperti CCTV 24 jam, akses satu pintu, dan petugas keamanan profesional? Infrastruktur yang lebih baik dapat menjadi faktor yang mendukung harga lebih tinggi.
Lokasi dan aksesibilitas: Rumah yang berada di kawasan strategis, dekat dengan pusat bisnis, fasilitas pendidikan, dan transportasi umum cenderung memiliki harga lebih tinggi dibandingkan dengan rumah di lokasi yang kurang berkembang.
Sebaliknya, jika rumah hanya menawarkan fasilitas standar seperti playground kecil dan pos satpam tanpa tambahan fasilitas eksklusif, calon pembeli perlu mempertimbangkan kembali apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan nilai yang diberikan.
Editor : Wanda Nurma Saputri