
Terkait Perumda Air Minum Kota Padang, Pansus II meminta cakupan layanan air bersih diperluas. Saat ini, baru sekitar 52 persen masyarakat yang menikmati fasilitas tersebut, dan diharapkan jumlahnya dapat meningkat menjadi minimal 60 persen tahun ini.
Dalam hal deviden, Perumda AM Kota Padang baru menyumbang sekitar 30 persen atau sekitar Rp5 miliar. Rachmad Wijaya menegaskan bahwa prioritas utama perusahaan daerah ini tetaplah pelayanan masyarakat, bukan semata-mata mengejar deviden.
Masalah Perparkiran dan Kebocoran Pendapatan
Salah satu perhatian utama Pansus II adalah sektor perparkiran yang dinilai masih jauh dari target pendapatan. Dengan lebih dari 300 titik parkir yang tersedia, pendapatan dari sektor ini pada tahun 2024 hanya mencapai Rp1,8 miliar. Angka ini dinilai tidak masuk akal dan menunjukkan adanya kebocoran besar dalam sistem pengelolaan parkir.

"Kami sangat kecewa dengan pendapatan parkir yang sangat jauh dari potensi aslinya. Ada kebocoran yang luar biasa besar, dan ini perlu segera dicarikan solusi terbaik," tegasnya.
Meskipun demikian, Rachmad Wijaya menyatakan bahwa pihaknya belum berencana membawa persoalan ini ke ranah hukum. DPRD Kota Padang masih berupaya mencari solusi agar pengelolaan parkir dapat berjalan lebih transparan dan memberikan kontribusi maksimal bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kami sedang mencari rumusan yang tepat untuk sistem pengelolaan parkir yang lebih baik. Sistem digital sempat diuji coba, namun gagal. Mungkin nanti sistem kontrak kerja sama dengan pengelola parkir bisa menjadi solusi," ungkapnya.Dengan berbagai temuan yang ada, Pansus II berkomitmen untuk memberikan rekomendasi strategis dalam perbaikan tata kelola keuangan daerah, khususnya dalam sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan PAD Kota Padang. Keputusan final dari pembahasan ini akan segera disampaikan kepada fraksi-fraksi di DPRD untuk ditindaklanjuti lebih lanjut (adv)
Baca berita terkait Kota Padang di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri