
KUPASONLINE.COM – Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatra Selatan, masih menjadi perhatian. Hingga saat ini, bantuan logistik dari pemerintah daerah belum sepenuhnya tersalurkan ke seluruh desa terdampak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejauh ini baru Desa Curup yang menerima bantuan logistik pasca-banjir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PALI dan dinas terkait. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga desa lain yang juga terdampak banjir, terutama mereka yang tinggal di pinggiran Sungai Lematang.
Salah satu warga Kecamatan Tanah Abang, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari akibat banjir yang telah berlangsung lebih dari sepekan. “Kami tidak bisa bekerja di kebun karena lahan kami terendam air. Kami berharap perhatian yang sama seperti desa lainnya agar dapat segera mendapatkan bantuan logistik,” ujarnya.
Beberapa warga juga menyampaikan harapan agar bantuan tidak hanya terfokus pada satu desa saja, tetapi juga menyentuh wilayah lain seperti Desa Bumi Ayu, Tanah Abang Selatan, Tanah Abang Utara, Muara Sungai, Suka Raja, Sedupi, Tanjung Dalam, Pandan, dan Modong.
Kepala BPBD PALI, Ahmad Hidayat, ST., MM., menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan proses verifikasi terhadap data warga terdampak banjir sebelum menyalurkan bantuan lebih lanjut. “Dari data yang kami terima, lebih dari 4.000 rumah terdampak dengan sekitar 10 rumah mengalami genangan air hingga 10 cm. Saat ini, kami masih berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk percepatan pengajuan usulan bantuan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Desa Curup menjadi desa pertama yang menerima bantuan karena telah lebih dulu mengajukan proposal.“Desa lain akan diberikan bantuan setelah hasil verifikasi selesai. Kami meminta masyarakat untuk memahami bahwa bantuan diberikan berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan anggaran,” tambahnya.
Terkait penanggulangan dampak banjir, Ahmad Hidayat menjelaskan bahwa BPBD PALI bekerja sama dengan berbagai dinas, seperti Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk kerusakan rumah, Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk infrastruktur jalan, serta Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
“Selain itu, pemerintah desa juga memiliki dana tanggap bencana yang dapat digunakan sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.
Namun, beberapa kepala desa di Kecamatan Tanah Abang menyatakan bahwa dana tanggap bencana dari desa belum cair, sehingga sulit untuk memberikan bantuan langsung kepada warga. “Kami telah mengajukan data warga terdampak ke BPBD PALI, tetapi hingga kini bantuan belum diterima. Kami berharap ada solusi cepat untuk membantu warga yang kesulitan akibat banjir ini,” ujar salah satu kepala desa.
Editor : Wanda Nurma Saputri