Tangga Spiral: Berbentuk melingkar dan hemat tempat, dengan struktur sederhana berupa tiang tengah. Namun, tangga ini kurang nyaman digunakan karena pijakannya sempit serta sulit untuk membawa barang besar.
Tangga Lengkung: Memiliki lengkungan dengan radius lebih besar dibandingkan tangga spiral dan tidak membentuk lingkaran penuh. Biasanya ditempatkan di dekat pintu masuk untuk menciptakan kesan elegan.
Tangga Split: Dimulai dengan satu tangga lebar di bagian bawah, kemudian terbagi menjadi dua arah yang berlawanan. Bisa juga sebaliknya, yaitu dua tangga di bagian bawah yang bertemu di satu bordes. Cocok untuk rumah berukuran besar karena memberikan kesan mewah.
4. Struktur Tangga
Berikut beberapa tipe struktur tangga yang umum digunakan:
Struktur Kantilever: Anak tangga tampak melayang tanpa penyangga yang terlihat, karena ditopang oleh struktur baja tersembunyi di dinding.Struktur Mono Stringer: Tangga menggunakan satu stringer di bagian tengah sebagai penopang anak tangga dari bawah.
Struktur Double Stringer: Memiliki dua stringer di kedua sisi anak tangga sehingga terlihat melayang tetapi tetap memiliki penopang yang kuat.
Struktur Beton: Dibangun menggunakan cetakan adukan beton, baik dengan metode precast maupun dicor langsung di lokasi.
Struktur Kayu: Menggunakan material kayu sebagai struktur utama serta elemen estetika tangga.
Editor : Wanda Nurma Saputri
