
KDB membatasi persentase bangunan yang dapat dibangun di atas lahan. Misalnya, jika luas lahan 100 m² dengan KDB 60%, maka luas bangunan yang diperbolehkan hanya 60 m². Sisa lahan dapat digunakan untuk taman, carport, atau area lainnya.
KDH (Koefisien Dasar Hijau)
KDH mewajibkan adanya area penghijauan di lahan. Jika luas lahan 100 m² dengan KDH 20%, maka 20 m² harus dialokasikan untuk penghijauan atau taman sebagai area resapan air.
KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
KLB menentukan luas total lantai bangunan yang diperbolehkan. Misalnya, jika luas lahan 100 m² dengan KDB 60% dan KLB 1,8, maka luas total bangunan yang diperbolehkan adalah 180 m², yang dapat dicapai dengan membangun lebih dari satu lantai.
KB (Ketinggian Bangunan)
KB mengatur jumlah lantai maksimal yang dapat dibangun di suatu area. Jika dalam PBG ditentukan maksimal tiga lantai, maka rumah tidak boleh melebihi batas tersebut.3. Menentukan Kebutuhan Ruang
Setelah memahami peraturan dalam RDTRPZ, Anda dapat menentukan luas bangunan yang akan dibuat, apakah akan dimanfaatkan sepenuhnya atau hanya dua lantai saja.
Jika ingin membangun rumah dengan ruangan tertentu, seperti kamar tidur utama, dapur dengan meja island, atau ruang tamu yang luas, Anda perlu memahami ukuran minimal yang diperlukan untuk masing-masing ruangan tersebut.
Editor : Wanda Nurma Saputri