
Jenis peredam panas atap ini memiliki tampilan mirip dengan bubble wrap yang biasa digunakan untuk membungkus paket. Berwarna perak, insulasi atap ini merupakan modifikasi dari aluminium foil.
Jika terdapat anak-anak atau bayi di dalam rumah, penggunaan peredam panas jenis bubble foil sangat direkomendasikan karena bahan yang digunakan tidak mengandung zat berbahaya.
4. Panel Stirofoam
Bahan utama dari jenis ini adalah butiran plastik yang dipadatkan dan diisi dengan udara. Bentuknya menyerupai wafer, di mana bagian stirofoam diapit oleh dua lapisan plastik atau panel prefabrikasi bermotif serupa parket lantai kayu.
Namun, jika atap rumah terbuat dari bahan yang mudah menyerap panas seperti seng, sebaiknya hindari jenis ini karena daya tahan terhadap panasnya tidak sekuat insulasi atap lainnya.
5. Glasswool
Peredam panas ini diproduksi melalui serangkaian proses hingga membentuk lapisan yang menyerupai wol. Selain menyerap panas, glasswool juga memiliki kemampuan meredam suara, sehingga sering digunakan di studio musik. Penggunaannya lebih umum ditemukan di gedung perkantoran dan pabrik.6. Poliester
Jenis poliester menjadi peredam panas atap yang paling populer di masyarakat saat ini. Jenis ini telah banyak digunakan di fasilitas umum hingga gedung bertingkat karena terbukti mampu meredam panas dengan sangat baik.
Pemasangan peredam panas atap memang relatif mudah, namun Anda perlu mengetahui cara yang tepat untuk merawatnya. Salah satu masalah utama yang sering terjadi adalah paparan air.
Editor : Wanda Nurma Saputri