Pandai Besi Kasri Bersaudara, Bertahan di Tengah Gempuran Modernisasi

KUPASONLINE.COM - Di tengah derasnya arus modernisasi, profesi pandai besi tetap bertahan di beberapa daerah, termasuk yang dijalankan oleh Kasri bersaudara. Mereka adalah pengrajin besi tradisional yang masih eksis di Jorong Tanjung Paku Alam, Nagari Koto Ranah, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Saat dikunjungi oleh Kupasonline.com, Selasa (18/02/2025), Kasri terlihat sibuk menempa besi untuk membuat parang, salah satu alat yang banyak digunakan oleh para petani. Dengan fokus dan ketelitian, ia terus mengasah keahliannya dalam menciptakan peralatan berkualitas.

Di dalam bengkel kerjanya, api tungku pembakaran menyala terang saat mesin pompa peniup angin dinyalakan. Percikan api membara, sementara butiran keringat membasahi tubuhnya. Dengan tangan kekar, Kasri memasukkan besi ke dalam mulut tungku, memanaskannya hingga siap ditempa menggunakan martil. Suara dentuman palu yang menghantam besi terdengar nyaring hingga ke kejauhan.

Setelah terbentuk sesuai desain, besi panas dicelupkan ke dalam bak air pendingin. Suara desisan dan kepulan uap yang muncul menjadi tanda bahwa proses penempaan telah mencapai tahap penting. Proses ini dilakukan berulang kali hingga alat yang dihasilkan memiliki ketajaman maksimal. Setelah itu, Kasri menggerinda pisau-pisau agar permukaannya halus dan tajam.

Kasri, yang berusia 39 tahun, bekerja bersama kakaknya, Yosi (40). Setelah pekerjaan selesai, hasil jerih payah mereka dihargai dengan uang jasa yang berpindah tangan dari pelanggan ke kantong baju Kasri. Meski menggunakan teknik tradisional, kualitas perkakas buatan mereka tidak kalah dengan produk pabrikan. Bahkan, banyak pelanggan yang rela antre dan memesan jauh-jauh hari demi mendapatkan hasil karya mereka.

Menurut Kasri, ada tiga unsur utama yang menentukan kualitas perkakas besi, yaitu bahan baku yang berkualitas, alat yang tepat, serta keahlian dan ketelitian dalam proses pembuatan.

"Jika salah satu unsur tidak terpenuhi, hasil akhirnya tidak akan maksimal. Misalnya, dalam pembuatan egrek untuk panen buah sawit, rahasianya ada pada bahan baku, alat, dan teknik produksi yang digunakan," jelasnya sambil menunjukkan salah satu hasil karyanya.

Kasri menekankan bahwa peralatan yang tidak memenuhi ketiga unsur tersebut akan mudah tumpul dan memerlukan perawatan lebih sering. Oleh karena itu, ia selalu memastikan setiap produknya memiliki daya tahan dan ketajaman optimal.

Harga dan Keunggulan Produk