Namun, karena tidak terlalu dibutuhkan, perbaikannya terus ditunda hingga akhirnya barang-barang tersebut semakin menumpuk dan membuat ruangan menjadi tidak rapi.
2. Tidak memperhatikan ruang tersembunyi
Banyak orang hanya fokus melakukan decluttering pada area yang terlihat, seperti rak buku atau meja kerja, tetapi mengabaikan ruang tersembunyi, seperti lemari atau laci yang jarang dibuka.
Terkadang, kita lupa dengan area-area tersebut atau bahkan sengaja mengabaikannya dengan alasan "Tidak masalah, jarang dibuka juga."
Padahal, di dalamnya mungkin terdapat banyak barang yang sudah tidak terpakai dan hanya menumpuk tanpa disadari.
3. Tidak memiliki rencana atau sistem decluttering
Melakukan decluttering tanpa rencana atau sistem yang jelas dapat membuat prosesnya menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama.Contohnya, memulai decluttering dengan berpindah-pindah dari satu ruangan ke ruangan lain tanpa rencana.
Akibatnya, kita bolak-balik tanpa tujuan yang jelas dan justru merasa kelelahan. Oleh karena itu, sebaiknya tentukan terlebih dahulu kategori barang yang akan disingkirkan.
Misalnya, mulai dari pakaian, kemudian berlanjut ke buku, lalu ke barang elektronik, kabel, dan colokan.
Editor : Wanda Nurma Saputri