Bagi generasi milenial, menilai kepribadian seseorang berdasarkan cara berpakaian adalah naluri alami yang sulit dikendalikan. Stigma ini masih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Akibatnya, kita cenderung menilai diri sendiri berdasarkan pakaian yang dikenakan.
Hal ini menimbulkan beban psikologis, yang kemudian membuat kita gemar berbelanja untuk membeli pakaian, sepatu, jaket, ikat pinggang, atau aksesori lainnya agar terlihat lebih modis. Pada akhirnya, lemari pun menjadi penuh.
Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan berbagi beberapa tips untuk mengurangi jumlah pakaian yang ada di dalam lemari.
Jenis Pakaian yang Perlu Dikeluarkan dari Lemari
Pakaian yang Tidak Layak Pakai9 Tips mengurangi pakaian
1. Menyortir Pakaian yang sudah tidak layak digunakan
Langkah pertama adalah menyortir pakaian yang sudah tidak layak digunakan. Periksa kembali pakaian di dalam lemari dan lihat apakah ada yang sudah robek, warnanya memudar, kancingnya hilang, atau ritsletingnya rusak.
Jika ada pakaian yang masih bisa digunakan, pertimbangkan untuk mendonasikannya kepada teman, saudara, atau orang-orang di sekitar.
2. Pakaian yang Sudah Ketinggalan Zaman
Beberapa orang yang menerapkan gaya hidup minimalis mungkin berpendapat bahwa mengikuti tren bukanlah hal yang perlu. Namun, saya memiliki pandangan yang berbeda. Hidup minimalis bukan berarti harus selalu menggunakan pakaian dengan model lama.
Selama tidak berlebihan, memiliki pakaian yang sesuai tren bukanlah hal yang salah. Yang penting, mengikuti tren sebaiknya tidak dijadikan sebagai suatu kebutuhan agar tidak berujung pada konsumsi yang berlebihan.
Editor : Wanda Nurma Saputri
