KUPASONLINE.COM – Budaya Khatam Al-Qur'an yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Rawang Ogung, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kabupaten Kuantan Singingi, harus terus dilestarikan.
Hal ini ditegaskan oleh tokoh pemuda pemerhati kebudayaan setempat, Beni Murdani, dalam wawancara dengan Kupasonline.com pada Senin (10/02/2025).
Melalui sambungan telepon, Beni Murdani menjelaskan bahwa tradisi kearifan lokal ini telah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini.
"Ini adalah simbol sekaligus penyemangat bagi anak-anak yang naik tingkat dalam belajar mengaji, dari tahap dasar (belajar dari Alif) hingga mahir membaca Al-Qur'an," jelas Beni.
Setelah menamatkan Al-Qur'an, anak-anak yang khatam akan diarak dari rumah induak bako. Arakan ini diiringi dengan replika berbentuk gajah, ikan, dan burung buraq yang dibuat dari bambu serta dihiasi kain bercorak dengan berbagai pernak-pernik indah. Selain itu, masyarakat juga membagikan pakaian, kain sarung, dan aneka jajanan kepada warga sebagai bagian dari perayaan.
"Tradisi Khatam Al-Qur'an yang dihiasi dengan berbagai replika ini rutin digelar setiap tahun di Desa Rawang Ogung," ujar Beni.Menurutnya, kearifan lokal seperti ini patut diapresiasi dan harus terus dilestarikan meskipun zaman semakin modern dan teknologi berkembang pesat. Budaya Sasampek tidak boleh hilang ditelan zaman.
"Saya berharap semakin banyak anak-anak yang belajar dan khatam Al-Qur'an di desa ini," ucapnya di hadapan ratusan warga yang hadir.
Prosesi Khatam Al-Qur'an semakin semarak dengan kehadiran hiasan Sasampek serta penampilan para santri yang telah khatam. Kebahagiaan juga tampak jelas dari raut wajah para orang tua yang anaknya berhasil menamatkan bacaan Al-Qur'an.
Beni menambahkan bahwa ini merupakan kebanggaan sekaligus bentuk penghormatan bagi masyarakat Desa Rawang Ogung.
Editor : Wanda Nurma Saputri