"Banyak anak CP tersebar di 19 kabupaten/kota di Sumbar, dan masih banyak orang tua yang tidak memiliki akses pengetahuan memadai untuk menangani kondisi anak mereka. Kami berharap ada lebih banyak bantuan, terutama dalam hal edukasi dan fasilitas kesehatan," ungkapnya.
Hilya juga menyoroti pentingnya fisioterapi dalam merangsang saraf motorik anak CP agar mereka bisa lebih mandiri. Sayangnya, tidak semua keluarga memiliki kemampuan finansial untuk mendapatkan perawatan yang optimal.
Deteksi Dini untuk Pencegahan CP
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar, menjelaskan bahwa cerebral palsy merupakan gangguan pada otak akibat kurangnya oksigenisasi yang berdampak pada perkembangan saraf motorik anak.
"Hingga kini, penyebab pasti CP belum diketahui. Namun, pencegahan dapat dilakukan dengan pemantauan ketat selama kehamilan serta deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa meskipun CP tidak dapat disembuhkan, intervensi sejak dini dapat membantu anak-anak CP memiliki kehidupan yang lebih baik.
Dukungan Anggota DPD RI dan Harapan untuk Masa DepanAnggota DPD RI Muslim M Yatim juga menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan tunai kepada Yayasan Raga CP. Ia berharap ke depannya yayasan ini bisa memiliki kantor sendiri sehingga tidak perlu lagi menyewa tempat.
"Kami ingin melihat Raga CP memiliki fasilitas yang lebih memadai, termasuk tempat terapi dan kolam renang untuk melatih motorik anak-anak CP. Saya harap pemerintah daerah bisa mewujudkan hal ini agar anak-anak CP memiliki tempat yang benar-benar bisa mereka sebut sebagai rumah kedua," katanya.
Acara peringatan HUT ke-10 Yayasan Raga CP ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat dukungan bagi anak-anak penyandang CP agar mereka mendapatkan hak yang setara dalam masyarakat.(wda)
Editor : Wanda Nurma Saputri
