Sebelumnya, atap bangunan ini menggunakan bahan metal, namun sekarang sudah diganti dengan bahan uPVC. Keheningan di dalam bangunan sangat terjaga dengan baik, dan kebisingannya sangat berkurang.
Atap dengan bahan metal seperti seng atau galvalum memang sangat berisik, terutama saat hujan gerimis.
Dengan atap uPVC, kebisingan tersebut bisa diminimalkan. Selain itu, atap berbahan metal juga menyerap panas yang sangat tinggi.
Ketika cuaca panas di siang hari, ruangan yang memiliki atap metal akan terasa sangat panas, seakan berada di dalam oven.
Berbeda dengan uPVC, bahan ini tidak menyerap panas sehingga suhu di dalam bangunan tetap nyaman.
Keunggulan lainnya adalah, uPVC sangat kuat dan tidak mudah pecah.Bahkan, jika 50 hingga 100 orang berjalan di atasnya, atap ini tetap kokoh. Tentunya, rangka atap juga harus dipersiapkan dengan baik, karena meskipun atapnya kuat, rangkanya pun harus mendukung.
Untuk itu, jarak rangka yang ideal adalah sekitar 60 cm, agar atap tetap kokoh dan aman jika diinjak.
Salah satu kelemahan dari atap model rata seperti ini biasanya terletak pada baut-bautnya.
Namun, teknologi sekarang telah mengatasi masalah tersebut dengan menutup baut menggunakan bahan uPVC, sehingga risiko kebocoran hampir tidak ada.
Editor : Wanda Nurma Saputri
