
Itulah salah satu alasan mengapa bahan ini disukai oleh banyak orang.
Mengenai bahan atap, selama ini kita mengenal atap semen, atap asbes, dan atap seng, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Atap keramik atau semen memiliki sambungan yang banyak, yang berisiko bocor pada sambungannya. Kemudian, muncul produk atap berbahan asbes atau seng dari galvalum.
Kelemahannya, karena bahan metal, atap tersebut berisik dan panas.
Kelemahan dari masing-masing jenis atap tersebut kini teratasi dengan produk atap uPVC.
Atap uPVC ini berbentuk lembaran. Teman-teman bisa lihat, saat ini kita berada di atap yang memiliki luas kurang lebih 300 m². Lebarnya sekitar 15 meter dan panjangnya sekitar 20 meter. Untuk atap seluas 20 meter ini, saya hanya menggunakan dua lembar bahan, yang masing-masing panjangnya sekitar 9 meter.
Dengan begitu, risiko kebocoran pada sambungan sangat kecil karena sambungan hanya ada satu di sini.
Selain itu, sambungan pada sistem atap ini juga sangat baik, sehingga risiko kebocoran pada atap dengan lembaran besar ini sangat kecil, dibandingkan dengan bahan atap yang memiliki sambungan lebih banyak, seperti atap keramik, tanah liat, atau semen.Ketahanan Atap UPVC
Untuk masalah ketahanan, uPVC merupakan bahan yang tahan terhadap cuaca dan lebih kedap suara dibandingkan dengan atap berbahan dasar metal seperti galvalum, seng, atau asbes.
Saya sudah membuktikannya sendiri di bangunan ini.
Editor : Wanda Nurma Saputri