Namun, seiring waktu, harga kayu semakin mahal, sehingga material ini kurang diminati.
Terlebih lagi, banyak orang yang menginginkan harga murah, dan jika menggunakan kayu berkualitas rendah, material tersebut akan mudah rusak akibat serangan rayap dan kekuatan yang berkurang.
Jadi, plafon kayu, khususnya multiplek, sebenarnya cukup baik untuk pembentukan desain, dengan kekuatan yang juga memadai, asalkan bahan yang digunakan berkualitas baik.
Namun, kelemahannya, seperti yang kita ketahui, kayu tidak tahan terhadap kelembapan yang terus-menerus dan tidak tahan terhadap api. Kayu unggul dalam hal kekuatan dan fleksibilitas bentuk, namun memiliki kelemahan terhadap air, api, dan serangan rayap.
2. plafon kayu
Setelah era plafon kayu, muncul era plafon berbahan serat fiber atau semen. Campuran bahan ini sangat beragam, dengan berbagai merek yang ada.
Dulu, banyak orang mengenalnya sebagai material seperti lembaran semen yang mengandung fiber, biasanya berbentuk kotak 1x1 meter.Banyak digunakan di gedung-gedung lama dan hingga sekarang masih digunakan karena harganya yang terjangkau.
Saat ini, orang lebih sering menyebutnya GRC (Glassfiber Reinforced Cement), meskipun ada juga produk lain seperti serabut dan kalsiboard. Kalsiboard merupakan olahan serupa yang mengandung kalsium dan kapur.
Fungsi dari kedua bahan ini adalah untuk menutupi kelemahan material triplek, yaitu tahan terhadap air dan api. Kedua bahan ini bersifat keras, tahan terhadap air, dan tidak mudah dimakan rayap.
Editor : Wanda Nurma Saputri
