Pastikan pintu dan akses menuju area penting tidak saling menghalangi.
Idealnya, shower atau bidang dinding yang menarik harus menjadi focal point, bukan kloset.
Ketiga, tentukan jenis atau tipe kamar mandi dan tingkat ketinggian lantai. Apakah kamar mandi tersebut basah, kering, atau semi kering? Untuk yang basah, area shower, kloset, dan wastafel berada di satu tingkat lantai yang sedikit dimiringkan ke arah floor drain. Untuk kamar mandi kering, area shower dipisahkan dengan partisi dan pintu untuk menghindari cipratan air ke area lain. Sementara untuk semi kering, ada perbedaan level lantai antara area shower dengan kloset dan wastafel, namun tanpa pemisahan yang jelas.
4. pemilihan finishing lantai dan dinding
Keempat, pemilihan finishing lantai dan dinding. Pilihlah material yang tahan air, seperti keramik atau granit. Hindari penggunaan ubin kecil jika ruang kamar mandi terbatas, karena akan menghasilkan terlalu banyak nat.
Gunakan maksimal dua hingga tiga jenis ubin yang serasi untuk tampilan yang harmonis. Pastikan tekstur lantai kasar untuk menghindari risiko terpeleset.5. Pencahayaan juga penting
Kelima, pencahayaan juga penting untuk menciptakan suasana yang nyaman. Jika memungkinkan, manfaatkan pencahayaan alami melalui jendela. Jika tidak, atur dengan pencahayaan buatan yang tepat.
Pilih lampu dengan suhu warna yang sesuai, seperti putih bersih (6000 Kelvin) atau warna hangat (3500-4000 Kelvin).
6. Penghawaan
Editor : Wanda Nurma Saputri
