Standar yang ditetapkan oleh masyarakat membuat kita berusaha bekerja sekeras mungkin agar mendapatkan gaji yang setinggi-tingginya.
Akibatnya, apa pun yang kita kerjakan terasa terburu-buru. Ketika berada di usia produktif, sering muncul komentar seperti "Jangan begini, nanti kamu menyesal." Banyak komentar yang membuat kita merasa berbeda, padahal jika kita bekerja berlebihan sehingga kebutuhan dasar kita tidak tercukupi, seperti makan makanan sehat, berolahraga, dan tidur yang cukup, kita bisa berisiko terkena penyakit. Walaupun orang yang hidup sehat pun bisa terkena penyakit, setidaknya jika kita berusaha menjalani gaya hidup sehat, bukankah itu baik?
Ketika kita menderita karena kebiasaan buruk kita, kita bahkan tidak bisa menikmati hasil yang telah kita capai.
Kita bisa saja menabung untuk berwisata, tetapi jika kita sudah tidak mampu berjalan jauh atau karena pola makan yang buruk kita menjadi sakit, kita malah tidak bisa menikmati makanan yang enak.
Konsumsi garam harus dibatasi, bahkan ada orang yang tidak boleh makan garam sama sekali.
Jika kita bisa melakukan segala sesuatunya dengan secukupnya, kita justru akan lebih sehat dan panjang umur.4. Alasan keempat: Kita tidak akan merasa FOMO (Fear of Missing Out).
FOMO sering dialami banyak orang, biasanya timbul dari lingkungan sekitar, ketakutan tertinggal.
Ini akan lebih jarang dialami jika kita menerapkan slow living, karena kita bisa lebih sadar mana yang sekadar tren atau yang benar-benar penting.
Kita bisa lebih fokus menjalani apa yang kita anggap penting.
Editor : Wanda Nurma Saputri