Beliau, juga menjelaskan bahwa tema peringatan tahun ini adalah “Menghidupkan Kembali Nilai Spiritual dalam Kehidupan Modern” Tema ini diharapkan menggugah kesadaran umat Islam akan pentingnya menjaga nilai-nilai keimanan dan spiritualitas di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang sering kali mengabaikan aspek batiniah. “Kemajuan teknologi, kemudahan akses informasi, dan perkembangan ekonomi telah membawa banyak perubahan positif dalam kehidupan manusia. Namun, di sisi lain, modernitas sering kali menciptakan tantangan spiritual yang tidak kecil. Kesibukan, materialisme, individualisme, dan tekanan sosial kerap menjauhkan manusia dari nilai-nilai agama dan hubungan yang mendalam dengan Allah SWT.
Melalui peringatan Isra Miraj ini menjadi momentum untuk bersama sama menguatkan komitmen spiritual di tengah modernitas”ucap H.Efendi.
Mengajak seluruh masyarakat untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dengan mengintegrasikan nilai-nilai keimanan dalam menghadapi tantangan kehidupan masa kini.
Berharap masyarakat Sungai Limau dapat terus menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai pegangan hidup,"tutupnya.
Terpisah acara isra mi'raj
Dalam ceramahnya, Ustadz Ahmad Maulana Yatim beliau menjelaskan makna dari peristiwa Isra Mi’raj yang dijalani oleh Rasulullah SAW yang merupakan sebuah perjalanan agung yang dilakukan Nabi Muhammad SAW atas kehendak Allah SWT.
Menjadi momen penting untuk kembali merenungkan makna spiritualitas. Dalam peristiwa ini, salah satu poin pentingnya adalah perintah sholat lima waktu sebagai ibadah yang menjadi inti kehidupan seorang muslim.Sholat adalah simbol kedekatan dengan Allah SWT. Dalam kehidupan, melaksanakan sholat dengan khusyuk adalah cara untuk menjaga hubungan batiniah dengan Sang Pencipta.
Sholat juga menjadi sarana untuk mengendalikan diri, meredakan stres, dan memfokuskan kembali tujuan hidup di tengah kesibukan duniawi.
Dalam peringatan Isra Mi’raj tahun ini, Ahmad Maulana Yatim menjelaskan menghidupkan kembali nilai spiritual dalam kehidupan modern tidak berarti meninggalkan kemajuan teknologi atau perkembangan zaman.
Editor : Wanda Nurma Saputri