Selain apresiasi, mahasiswa juga memberikan saran dan kritik yang konstruktif. Ada tujuh poin saran utama Cipayung Plus adalah pertama, ketahanan pangan dan energi, di mana fokus pada swasembada pangan berbasis teknologi serta percepatan transisi energi bersih.
Kedua, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) seperti reformasi kurikulum, peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, dan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi. Ketiga, Infrastruktur Berkelanjutan, memastikan proyek infrastruktur memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan.
Keempat, Stabilitas Politik dan Demokrasi: Memperkuat kebebasan pers dan transparansi pemerintahan. Kelima, Ekonomi dan Investasi Berkeadilan: Memberdayakan UMKM dan mengurangi ketimpangan sosial.
Keenam, Perlindungan Lingkungan: Mengatasi eksploitasi sumber daya alam dan memperkuat mitigasi perubahan iklim. Terakhir, Layanan Kesehatan: Perluasan akses layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil, serta penguatan sistem jaminan kesehatan nasional.
“Pola kami berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya mahasiswa turun ke jalan untuk demo, kali ini kami memilih pola dialog untuk memberikan masukan. Tujuan kami adalah mendukung keberhasilan program pemerintah demi Indonesia yang lebih baik, sehingga harapan masyarakat agar pemerintah terus berkomitmen dalam mewujudkan Asta Cita untuk Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera," ungkapnya.
Pj Gubernur Sumut, A Fathoni melalui Kadispora Sumut, M Mahfullah Pratama Daulay, membuka kegiatan ini. Ia mengatakan Pemprov Sumut berkomitmen dalam mewujudkan visi pembangunan Indonesia Emas 2045 melalui langkah strategis yang sejalan dengan Visi Misi Presiden dan Gubernur. Strategi ini diterjemahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025–2029.
Pertama, berkat Tuhan Yang Maha Esa berupa keberagaman keunggulan antar daerah menjadi potensi yang memerlukan sinkronisasi dan sinergi pembangunan antara tingkat nasional dan daerah. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki pendataan pembangunan di berbagai wilayah.Kedua, pemerintah daerah beserta seluruh pihak yang berkepentingan diharapkan untuk fokus pada pengembangan potensi unggulan masing-masing daerah. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat daya saing daerah secara nasional maupun global.
"Ketiga, kolaborasi menjadi kunci utama dalam pembangunan daerah. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta diperlukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian, pencapaian tujuan pembangunan dapat dipercepat dan menghasilkan dampak yang berkelanjutan," ungkapnya.(hen)
Baca berita terkait Sumatera Utara lainnya di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri