Misalnya, mereka lebih memilih memasak di rumah daripada makan di luar, memanfaatkan barang hingga habis, dan membeli barang dengan kualitas yang baik agar lebih awet.
Orang Tionghoa percaya bahwa pengeluaran kecil yang terus-menerus, seperti membeli kopi mahal setiap hari, dapat menggerogoti tabungan.
Untuk mengikuti prinsip ini, cobalah membuat daftar kebutuhan dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Fokuslah pada kebutuhan dan tunda pembelian barang yang hanya bersifat keinginan.
2. Membagi Penghasilan ke dalam pos-posan keuangan
Selanjutnya, cara kedua adalah membagi penghasilan ke dalam pos-pos keuangan. Orang Tionghoa cenderung membagi penghasilan mereka ke dalam pos-pos keuangan yang sangat jelas. Misalnya, 50% untuk kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal. Selanjutnya, 30% untuk tabungan dan investasi, dan ini tidak boleh diganggu gugat.
Selanjutnya, 20% untuk hiburan atau pengeluaran lain yang sifatnya fleksibel.
Dengan pembagian ini, mereka dapat memastikan bahwa sebagian besar uang mereka dialokasikan untuk hal-hal yang mendukung kekayaan di masa depan.Anda dapat mencoba metode ini dengan menggunakan amplop atau aplikasi keuangan untuk mengelola pengeluaran.
3. Memulai Tabungan Sedini Mungkin
Cara ketiga adalah memulai tabungan sedini mungkin. Prinsip lain yang sangat dianut oleh orang Tionghoa adalah memulai tabungan sejak dini, bahkan dengan jumlah yang kecil sekalipun. Mereka percaya bahwa kebiasaan menabung adalah pondasi untuk membangun kekayaan.
Editor : Wanda Nurma Saputri