2. Berdiskusi dengan pasangan
Kedua, berdiskusi dengan pasangan ketika menghadapi masalah. Rasulullah tidak ragu untuk berdiskusi dengan istri-istrinya. Salah satu contohnya adalah saat Perjanjian Hudaibiyah. Ketika para sahabat tidak segera melaksanakan perintah beliau untuk menggundul kepala dan menyembelih hewan kurban, Rasulullah merasa buntu.
Beliau kemudian mencurahkan isi hatinya kepada Ummu Salamah, salah satu istrinya. Ummu Salamah memberikan saran agar Rasulullah memulai tindakan tersebut tanpa berbicara sepatah kata pun kepada para sahabat.
Saran ini terbukti efektif. Ketika Rasulullah bertindak, para sahabat pun segera mengikuti. Hadis ini menunjukkan betapa Rasulullah menghargai pendapat istrinya dan tidak ragu meminta masukan ketika menghadapi situasi sulit. Sikap ini menegaskan bahwa berdiskusi dengan pasangan bukanlah tanda kelemahan, melainkan wujud dari kebijaksanaan dan penghormatan dalam rumah tangga.
3. Menghargai pentingnya mendengarkan da menghargai orang lain
Rasulullah mengajarkan pentingnya mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, terlepas dari peran atau posisi seseorang dalam keluarga.Dalam konteks rumah tangga modern, keterbukaan dalam berdiskusi dapat memperkuat hubungan suami istri, menciptakan suasana saling percaya, dan membantu keluarga menghadapi tantangan bersama dengan lebih baik.
Rumah tangga yang harmonis bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Dibutuhkan usaha, pengertian, dan keteladanan yang baik untuk menciptakannya. Rasulullah telah memberikan contoh bagaimana menjadi pasangan yang peduli, bekerja sama, dan selalu berkomunikasi dengan baik.
Semoga tiga tips di atas dapat menginspirasi setiap pasangan untuk membangun keluarga yang penuh cinta dan keberkahan.(*)
Kamu Bisa Dapatkan DANA Kaget setiap hari, bergabunglah di Grup Telegram DANA Kaget.
Editor : Wanda Nurma Saputri