KUPASONLINE.COM - Dalam rangka memperingati peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Universitas Negeri Padang (UNP) melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelenggarakan kajian keislaman yang berlangsung secara hybrid pada Rabu (22/1/2025) pagi. Acara ini dihadiri oleh unsur pimpinan, dosen, serta tenaga kependidikan FEB, sebagai bentuk kebersamaan dan semangat keislaman yang terus bergelora di lingkungan kampus.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan 1 FEB, Dr. Marwan, S.Pd, M.Si, menyampaikan kabar gembira terkait pengembangan fasilitas ibadah di FEB. Saat ini, FEB telah memiliki tiga surau aktif yang tersebar di gedung pusat FEB dan Gedung A FEB. Beliau juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, gedung baru yang sedang dalam tahap penyelesaian akan dilengkapi dengan satu ruangan surau tambahan, sehingga total menjadi empat surau di FEB.
"Insyaallah, Surau FEB ini akan terus menjadi pusat ibadah dan kajian keislaman yang mendukung pengembangan spiritual sivitas akademika FEB," ujar Dr. Marwan dengan penuh harapan.
Kajian yang dibawakan oleh narasumber utama, ustadz Dr. Budi Santoso, MA, membahas berbagai hikmah mendalam dari peristiwa Isra' Mi'raj. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha.
"Isra' Mi'raj adalah peristiwa luar biasa yang hanya dapat diterima dengan iman, bukan sekadar akal. Keajaiban ini menunjukkan bahwa Allah-lah yang menjalankan segalanya, termasuk perjalanan Nabi," jelas ustadz Budi.
Lebih lanjut, beliau menyoroti peran masjid sebagai pusat perjalanan spiritual yang penuh makna. Masjid diyakini memiliki energi positif luar biasa, di mana doa, zikir, dan ibadah menciptakan aura ketenangan."Orang yang berada di masjid seperti ikan yang hidup di air. Mereka mendapatkan kehidupan sejati dari tempat itu," tambahnya.
Isra' Mi'raj juga terjadi pada masa sulit bagi Nabi Muhammad SAW, saat beliau kehilangan pilar perjuangannya, yaitu Paman Abdul Muthalib dan Istri tercinta, Khadijah. Namun, Allah menghibur Nabi dengan perjalanan penuh hikmah ini, memberikan ketenangan dan keyakinan dalam menghadapi tantangan dakwah.
Dalam kajian tersebut, juga diungkapkan peringatan bagi kaum perempuan berdasarkan penglihatan Nabi selama Isra' Mi'raj. Beliau menyaksikan banyak perempuan yang disiksa di neraka akibat tidak menutup aurat, berhias berlebihan, tidak patuh pada suami, serta tidak menjaga lisan. "Namun, jika perempuan menghindari hal-hal ini, insyaallah mereka akan menjadi perempuan yang dirindukan surga," ujar ustadz Budi dalam penutup kajian.
Sebagai langkah tindak lanjut, tim pengelola Surau FEB mengajak seluruh jemaah untuk tetap istiqomah dalam menuntut ilmu agama. Mereka berharap kajian ini menjadi langkah awal dalam menjadikan surau FEB sebagai pusat ibadah dan syiar Islam di lingkungan FEB UNP.
Editor : Wanda Nurma Saputri