
Cobalah untuk berempati, melihat, dan merasakan dari sudut pandangnya. Berikan dukungan serta kepercayaan kepadanya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Jadilah pendengar yang baik. Hal yang paling penting untuk digarisbawahi adalah kita memang harus berempati, namun kita tidak boleh membuat mereka merasa dikasihani.
5. Romantis
Romantis bukan hanya ada saat pacaran, tetapi juga dalam kehidupan pernikahan. Romantis dapat dibangun dari hal-hal sederhana seperti berbincang, bercanda, menonton televisi bersama, menyiapkan makanan kesukaan, memberi kejutan, bahkan berbicara dengan lembut.
Ingatlah bagaimana Anda berbicara kepada suami ketika masih pacaran.
Apakah intonasi dan cara berbicara Anda berbeda dengan sekarang, setelah menikah bertahun-tahun? Cobalah mengingat kembali hal-hal romantis yang dulu dilakukan bersama dan terapkan hal itu dalam pernikahan Anda.Tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Meskipun kita sibuk beraktivitas sepanjang hari, usahakan tetap bisa menyapa suami sepulang kerja. Suami juga pasti merasa lelah setelah seharian bekerja.
Dengarkan ceritanya tanpa memberikan instruksi, dan berikan respons yang menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkannya, bukan sekadar basa-basi.
Bagi yang sudah memiliki anak, jangan lupa untuk tetap menyisihkan waktu berdua.
Waktu berdua tetap penting, meskipun sudah menikah dan memiliki anak.
Editor : Wanda Nurma Saputri