Jika itu terjadi, mungkin itu saatnya kamu memberikan ruang dan privasi untuk suami. Mereka juga butuh waktu untuk diri mereka sendiri. Kadang-kadang, berbeda dengan wanita yang cenderung suka bercerita tentang masalahnya, pria lebih suka menyelesaikan masalah mereka sendiri terlebih dahulu.
Jadi, selain istri, suami juga butuh "my time." Selain itu, sebagai istri, kita perlu memahami bahwa pria seringkali identik dengan kebebasan. Berikan mereka kebebasan untuk bergaul dengan teman-temannya, untuk mengejar hobi mereka, atau untuk mengembangkan karirnya.
Asalkan kebebasan itu masih dalam kesepakatan bersama, ya. Jangan sampai suami merasa terkekang dan merasa ada bagian dari dirinya yang hilang dalam pernikahan. Jadi, cobalah untuk mengerti dan tetap memberikan "my time" untuk suami.
4. Empati
Keempat, empati. Suami memang berperan sebagai kepala keluarga, tetapi mereka juga butuh penolong, dan peran seorang istri adalah menjadi penolong dan pendukung suami.
Cobalah untuk memahami apa yang sedang dirasakan dan dialami oleh suami.Jadilah pendengar yang baik, sahabat, dan teman bicara yang dapat mendengarkan keluh-kesah mereka serta yang paling penting, dapat memahami perasaan mereka. Sebagai contoh, ketika suami pulang dari bekerja, biarkanlah dia bersantai sejenak.
Jangan langsung memberondongnya dengan berbagai permintaan atau mengharuskannya mendengarkan cerita atau keluhan Anda. Hindari pula membebani pikiran suami dengan masalah lainnya.
Jika suami sedang menghadapi masalah, jangan memaksakan diri untuk melakukan intervensi, karena jika itu tidak sesuai dengan keinginan suami, justru dapat membuatnya merasa tidak nyaman.
Pada dasarnya, diyakin Anda adalah orang yang paling mengerti suami Anda. Oleh karena itu, cobalah untuk memahami apa yang sedang dia inginkan dan butuhkan.
Editor : Wanda Nurma Saputri
