KUPASONLINE.COM - Dewasa ini hampir seluruh pelaku industri di Kabupaten Solok Selatan telah menggunakan produk jasa keuangan. Namun hal ini belum dibarengi dengan pemahaman terhadap keberadaan produk tersebut.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan bekerja sama dengan Bank BNI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perlu dilakukan peningkatan literasi dan inklusi pelaku industri, terutama UMKM terhadap produk jasa keuangan ini.
Bupati Solok Selatan diwakili Sekretaris Daerah H. Syamsurizaldi mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 65,43% , sementara indeks inklusi keuangan sudah sebesar 75,02%.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap pelaku UMKM di Solok Selatan dapat meningkatkan pemahaman dan akses mereka terhadap layanan keuangan. Selain itu, Solok Selatan harus bisa berkontribusi pada target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% yang dicanangkan pemerintah pusat," kata Sekda dalam pembukaan Edukasi Keuangan Kepada Pelaku UMKM di Kabupaten Solok Selatan di Kantor Camat Sangir, Selasa (21/1/2025).
Pada kesempatan yang sama, Plt. Deputi Direktur OJK Provinsi Sumatera Barat Rifki Ramadansyah menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang menggunakan produk jasa keuangan tanpa pemahaman yang cukup.
"Edukasi keuangan sangat diperlukan, terutama dengan memanfaatkan teknologi informasi agar akses keuangan menjadi lebih mudah dan merata," jelasnya.Melalui program ini, diharapkan UMKM di Kecamatan Sangir dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan keuangan, memperluas akses ke sumber pembiayaan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Acara ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) tahun 2025 yang bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. (mrl)
Baca berita terkait Solok Selatan lainnya lainnya di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri