KUPASONLINE.COM - Hidup di dunia saat ini dikelilingi oleh budaya konsumerisme di mana nilai sering kali diukur berdasarkan seberapa banyak yang kita miliki, berapa banyak uang yang kita habiskan, seberapa mahal barang-barang kita, dan sering kali seberapa banyak kita memperlihatkannya kepada orang lain.
Namun, ada cara lain untuk menjalani hidup yang menawarkan kebebasan, makna, dan kepuasan yang lebih dalam selain kekayaan materi, yaitu minimalisme.
Minimalisme vs Konsumerisme, Manfaat Memilih Hidup Sederhana
Pengertian Konsumerisme
Konsumerisme, yaitu kejaran tanpa henti untuk membeli dan memiliki lebih banyak, bagaikan sebuah treadmill yang tidak pernah berhenti. Konsumerisme menjanjikan kebahagiaan di setiap pembelian, tetapi kegembiraan yang diperoleh dari pembelian baru cepat memudar, selalu meninggalkan kita dengan keinginan untuk membeli barang berikutnya.
Siklus keinginan dan kekecewaan yang tidak berujung ini meninggalkan kita dengan rumah yang penuh sesak, dompet yang terkuras, dan pikiran yang terpecah.
Pengertian minimalisme
Sebaliknya, minimalisme adalah keputusan yang sengaja untuk memiliki lebih sedikit dan hidup lebih banyak.
Ketika Anda memilih minimalisme, Anda memilih kebebasan — kebebasan dari utang, kebebasan dari kekacauan, kebebasan dari keinginan untuk memiliki, dan kebebasan dari stres yang timbul akibat memiliki terlalu banyak barang.
Minimalisme memberikan ruang, tidak hanya secara fisik, tetapi juga ruang mental, yang memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar memperkaya hidup kita.Ketika mengejar kepemilikan materi tidak lagi menjadi fokus utama, kita bebas untuk menemukan cara hidup yang baru dan lebih baik.
Minimalisme bukanlah tentang menghilangkan kebahagiaan, tetapi tentang memberi ruang untuk kebahagiaan itu.
Minimalisme adalah tentang mengapresiasi apa yang sudah kita miliki, bukan terus-menerus mencari objek baru yang berkilau. Kita meluangkan waktu untuk menghargai berkat yang sudah ada dalam hidup kita dan mencari cara yang lebih baik untuk berkontribusi kepada masyarakat.
Editor : Wanda Nurma Saputri