KUPASONLINE.COM - Selama 1 bulan penuh, bendera sang saka merah putih berkibar di kecamatan Situjuah Limo Nagari, kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, guna menyambut alek nagari setempat memperingati peristiwa berdarah dalam upacara peringatan peristiwa Situjuah ke-76 hingga berlangsung khitmat di lapangan Chatib Sulaiman, nagari Situjuah Batua, kecamatan Situjuah Limo Nagari, kabupaten Limapuluh Kota, Rabu 15 Januari 2025.
Usai upacara, bupati kabupaten Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo kepada wartawan mengatakan, Peristiwa Situjuah merupakan pengingat masyarakat jika perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan berkat kekompakan para pejuang.
Untuk itu, Bupati berharap kekompakan para pahlawan dapat diimplementasikan oleh masyarakat terutama generasi muda dalam memajukan kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat dan Indonesia.
“Generasi muda harus memaknai perjuangan para pahlawan yang telah gugur mengorbankan jiwa dan raganya di Situjuah demi negeri ini,"ujar Bupati Safaruddin.
Sebelumnya, gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dalam sambutannya mengatakan, perjuangan para pahlawan di peristiwa Situjuah menjadi Inspirasi bagi generasi kita dalam memperjuangkan bangsa di masa sekarang.
"Kepada generasi muda kami tekankan agar selalu menomor satukan persatuan dengan mendahulukan kepentingan bangsa dari kepentingan individu maupun kelompok,"ujar Mahyeldi.Dengan semangat persatuan dan kesatuan kata Gubernur, kita dapat membangun bangsa sekaligus mewujudkan Indonesia Emas 2045. Untuk itu, Gubernur Mahyeldi mengajak seluruh insan untuk menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam niat, langkah, ucapan serta tindakan.
"Mari kita semua menjadi orang yang berkontribusi dalam persatuan dan kesatuan bangsa dan menghindari perpecahan,"ungkap gubernur Mahyeldi.
Ditambahkan Mahyeldi, memperingati Peristiwa Situjuah ke 76 yang merupakan salah satu rangkaian perjuangan berdarah bangsa Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dalam kurun waktu 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949, alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Upacara ini diikuti oleh ratusan satuan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Korps Pegawai Republik Indonesia, Satuan Polisi Pamong Praja, Basarnas, Pemadam Kebakaran, mahasiswa pelajar serta keluarga pejuang korban Peristiwa Situjuh serta dihadiri ribuan warga setempat.
Editor : Wanda Nurma Saputri