2. Lokasi yang sulit dijangkau
Kerugian kedua adalah lokasi yang sulit dijangkau. Seringkali, rumah subsidi berlokasi di daerah pelosok atau di luar kota besar. Hal ini wajar karena harga tanah di kota besar sudah sangat mahal.
Oleh karena itu, lokasi yang cocok untuk rumah subsidi adalah daerah dengan harga tanah yang lebih terjangkau.
Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah ketika survei lokasi rumah subsidi, pastikan bahwa lahan yang dibeli bukan bekas sawah atau rawa, karena dapat berpotensi menyebabkan banjir di masa depan.
Teman-teman juga harus memastikan bahwa rumah subsidi yang dibeli dapat diakses oleh angkutan umum seperti angkot atau ojek online. Jadi, meskipun membeli rumah subsidi, pastikan rumah tersebut layak dihuni untuk jangka panjang oleh keluarga teman-teman.
3. Ukuran Rumah yang KecilKerugian ketiga adalah ukuran rumah yang kecil. Umumnya, luas bangunan rumah subsidi maksimal sekitar 36 m². Meskipun demikian, untuk keluarga muda, ukuran ini masih terbilang wajar, dengan satu kamar tidur, satu ruang tamu, dan satu toilet.
Beberapa rumah subsidi bahkan tidak memiliki carport, namun hal ini masih wajar mengingat harga yang terjangkau.
4. Terkendala Renovasi Rumah
Kerugian lain dalam membeli rumah subsidi adalah terkait renovasi rumah. Jika membeli rumah komersil, kita bisa langsung merenovasi rumah. Namun, untuk rumah subsidi, ada perbedaan, yaitu selama dua tahun setelah membeli rumah subsidi, kita tidak diperkenankan untuk melakukan renovasi.
Editor : Wanda Nurma Saputri