Hal ini juga sejalan dengan jurnal penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 oleh Preter dan tim. Dalam penelitian ini, para peneliti melibatkan partisipan yang sehat secara fisik dan mental.
Mereka menggunakan berbagai metode penilaian, termasuk polisonografi atau pemantauan tidur untuk mengukur kualitas tidur, serta pemindaian resonansi magnetik (MRI) untuk memantau aktivitas amigdala.
Selain itu, mereka juga menggunakan kuesioner untuk mengevaluasi efek negatif dan stres yang dirasakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk terkait dengan peningkatan reaktivitas amigdala terhadap stimulus negatif.
Artinya, orang yang memiliki kualitas tidur buruk cenderung merespons lebih emosional terhadap hal-hal negatif.
Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga terkait dengan peningkatan efek negatif dan stres.2. Jurnaling
Selanjutnya yang kedua adalah jurnaling.
Jurnaling adalah kegiatan menulis yang dilakukan secara rutin untuk mencatat pengalaman, perasaan, pikiran, atau refleksi pribadi. Aktivitas ini sering digunakan sebagai cara untuk mengungkapkan dan meredakan emosi, memperjelas pikiran, serta membantu dalam pemecahan masalah.
Ini seperti benang-benang kusut yang biasanya hanya bisa dipikirkan, akhirnya sedikit demi sedikit mulai terurai.
3. Menetapkan Rutinitas
Selanjutnya yang ketiga, menetapkan rutinitas agar tetap waras. Kita harus bisa mengatur waktu untuk diri kita dan anak kita.
Editor : Wanda Nurma Saputri
