KUPASONLINE.COM - Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nanda Satria, menyoroti pentingnya sosialisasi dan edukasi tentang bahaya penyakit masyarakat (Pekat) untuk menekan angka penyebaran HIV/AIDS di Kota Padang. Menurut Nanda, media publikasi milik pemerintah, seperti baliho dan videotron, seharusnya dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi edukatif terkait HIV/AIDS dan faktor pemicunya.
“Ke depan, baliho atau videotron milik pemerintah daerah harus memuat konten edukasi tentang bahaya Pekat. Jangan hanya menampilkan foto kepala daerah saja,” ujar Nanda, Jumat (3/1/2025).
Nanda, yang merupakan perwakilan dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Padang, menekankan bahwa kampanye ini harus mencakup faktor pemicu seperti LGBT dan penyalahgunaan narkotika. Ia juga menggarisbawahi pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung pemberantasan Pekat.
“Ketika masyarakat saling menjaga, pemberantasan Pekat yang memicu penyebaran HIV/AIDS akan menjadi lebih mudah. Pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan ini sendirian,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nanda menyebutkan bahwa DPRD Sumbar sedang mengkaji kemungkinan pembentukan Peraturan Daerah (Perda) terkait LGBT, seperti yang telah dilakukan di beberapa daerah lain di Sumbar. Ia menilai bahwa strategi bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat diperlukan untuk mengatasi persoalan ini secara efektif.
Kasus HIV di Kota Padang Masih MengkhawatirkanKepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, mengungkapkan data terbaru terkait kasus HIV di Kota Padang. Dari total 308 kasus, 166 kasus (53,8 persen) berasal dari luar kota, sedangkan 142 kasus (46,2 persen) lainnya merupakan warga ber-KTP Padang.
Kecamatan Koto Tangah mencatat angka kasus tertinggi dengan 40 kasus, diikuti Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg) dengan 22 kasus. Sementara itu, Kecamatan Lubuk Kilangan menjadi wilayah dengan kasus terendah, hanya 4 kasus.
Mayoritas kasus HIV menyerang individu dalam rentang usia produktif, yaitu 24 hingga 45 tahun. Perilaku Lelaki Seks Lelaki (LSL) disebut sebagai salah satu penyebab utama meningkatnya kasus HIV di Kota Padang.
“Perilaku ini menjadi perhatian serius karena turut andil dalam penyebaran HIV di Kota Padang,” jelas dr. Srikurnia.
Editor : Wanda Nurma Saputri