Ketiga, faktor makanan, seperti konsumsi protein tinggi (contohnya tahu, tempe, telur, kacang-kacangan, dan lainnya).
4. Faktor psikologis
Terakhir, faktor psikologis, seperti stres atau kebiasaan tidur larut malam. Semua faktor ini dapat memicu produksi minyak yang berlebihan pada kulit.
Gejala kulit berminyak biasanya ditandai dengan tampilan kulit yang mengkilap akibat produksi minyak berlebih.
Namun, aktivitas di luar ruangan yang terlalu sering atau penggunaan makeup secara berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit. Ketika pori-pori tersumbat, komedo dapat muncul.
Komedo ini dapat berupa whitehead (komedo tertutup) atau blackhead (komedo terbuka). Jika terinfeksi, komedo dapat memicu timbulnya jerawat. Oleh sebab itu, kulit berminyak sering kali dikaitkan dengan munculnya jerawat.
Apakah kulit berminyak merupakan kondisi permanen?Jawabannya adalah ya, terutama jika penyebabnya adalah faktor genetik.
Namun, efek samping dari kulit berminyak, seperti jerawat, dapat diminimalkan jika hiperaktivitas kelenjar minyak dapat dikelola dengan baik.
Penting untuk diketahui bahwa kulit berminyak bukanlah suatu kelainan.
Editor : Wanda Nurma Saputri
