Jika membeli rumah dengan kredit, pastikan cicilannya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan dan pilihlah jangka waktu kredit yang sesuai, biasanya antara 15 hingga 20 tahun. Selain itu, pembelian rumah harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Jangan lupa untuk memperhitungkan biaya-biaya lain saat membeli rumah dan ketika sudah memiliki rumah.
Sebaiknya, jangan menggunakan semua tabungan, termasuk dana darurat, untuk membeli rumah. Karena jika kamu benar-benar ingin membeli rumah, kamu juga harus siap berkorban di bagian anggaran bulanan.
Bersiaplah untuk mengurangi pengeluaran di pos-pos lain, dengan tujuan agar tabungan untuk membeli rumah semakin optimal.
Jika membeli rumah dengan kredit, kamu harus siap dengan komitmen cicilan jangka panjang. Kamu juga perlu mengurangi porsi investasi untuk tujuan keuangan lainnya.
Jadi, meskipun ada cicilan rumah, pastikan masih ada porsi untuk nabung dan berinvestasi untuk tujuan keuangan lainnya.Bagi yang saat ini tinggal di kota besar dan berpikir, "Ah, saya lebih baik ngontrak dulu atau beli rumah nanti saja di kampung halaman," opsi ini bisa dipertimbangkan, terutama jika kamu tidak berniat tinggal lama di kota besar. Membeli rumah di kampung halaman bisa dilakukan bertahap, mulai dengan menabung untuk membeli tanah, kemudian lanjutkan menabung untuk pembangunan rumah menjelang pensiun.
Selain dana untuk rumah, jangan lupa juga untuk memulai investasi untuk dana pensiun agar dapat memenuhi kebutuhan saat pensiun nanti.
Meskipun rasanya berat, percayalah kamu, jika dilakukan secara bertahap dan rutin, dengan mengumpulkan dana darurat dan investasi sedikit demi sedikit, tujuan-tujuan keuangan kamu akan tercapai.
Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat. Semangat terus untuk para pejuang KPR!(*)
Editor : Wanda Nurma Saputri
