Yang ketiga, masih berhubungan dengan hal sebelumnya, yaitu jika ingin berbelanja, kita harus fokus mencari barang yang akan kita beli sejak awal.
Hindari melihat label seperti "Sale" atau "Big Sale" atau diskon besar-besaran saat berbelanja di supermarket atau toko offline.
Kita harus tetap fokus pada barang yang ingin kita beli dari awal, karena sekali kita melihat barang lain, rasanya seperti, meskipun tidak terlalu membutuhkan, tetapi ada diskon, jadi membeli saja, siapa tahu nanti butuh, atau membeli karena barangnya lucu dan murah. Padahal sebenarnya kita tidak membutuhkan barang tersebut.
4. Beli Mainan Anak Secukupnya
Selanjutnya yang keempat, bagi ibu-ibu yang baru memiliki bayi, biasanya sering tergoda membeli mainan-mainan lucu yang diklaim dapat melatih motorik, kecerdasan, dan lain sebagainya.
Padahal, kita bisa memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah untuk membuat mainan yang dapat merangsang perkembangan anak.
Jadi, jadilah kreatif dalam membuat mainan untuk menstimulasi anak.Saat ini, banyak ide permainan yang bisa dibuat dengan barang-barang yang ada di rumah. Misalnya, untuk mengenalkan tekstur, kita tidak perlu membeli mainan khusus yang memiliki banyak tekstur.
Kita bisa memanfaatkan karpet bulu, kerikil kecil, rumput di taman, tepung terigu yang dicampur air, dan sebagainya.
Yang penting, meskipun kita kurang kreatif, kita harus rajin mencari ide permainan yang banyak tersedia di media sosial, lalu menerapkannya.
Editor : Wanda Nurma Saputri