Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi adalah digitalisasi. Kabar baiknya, momentum ini memberikan kita peran penting sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN.
Pada tahun 2022, Indonesia berhasil menyumbang 40% dari total pendapatan digital ASEAN.
Di level lokal, ekonomi digital juga berkembang pesat, menyumbang 5,8% PDB Indonesia pada 2023. Proyeksinya, pada 2025, angka ini akan mencapai 7,1%.
Namun, apakah kita akan tenang menghadapi tantangan bisnis pada 2025? Cobalah beri komentar Anda mengenai hal ini. Apakah Anda sudah siap dan waspada untuk menghadapi 2025?
Secara keseluruhan, kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa ekosistem digital membuka banyak peluang bisnis baru.
Dari sektor F&B, skincare, kelas online, hingga afiliasi, sektor-sektor lainnya juga menciptakan pasar potensial melalui integrasi UMKM ke platform digital, yang terbukti telah melahirkan banyak wirausahawan baru.
Namun, meskipun ada pertumbuhan yang mengesankan, tantangan dalam berbisnis tetap ada.Tahun depan, kita akan menghadapi inflasi yang diprediksi melonjak hingga 2,8%. Pemilihan presiden baru di Amerika Serikat dan ketegangan dengan China juga akan berdampak.
Selain itu, ada isu kenaikan harga bahan bakar, menurunnya daya beli masyarakat, dan faktor-faktor lain yang tidak bisa kita kendalikan. Ketidakpastian ini pasti akan menambah kecemasan para pebisnis.
Tahun depan akan penuh dengan peluang, tetapi juga tantangan yang harus kita antisipasi.
Editor : Wanda Nurma Saputri
