Apabila bakalan murni tidak tersedia di pasar, banyak dijumpai sapi peranakan Friesian Holstein, hasil persilangan antara sapi jantan Friesian Holstein dengan sapi betina lokal, seperti sapi Madura.
Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memelihara bakalan sapi perah.
Di antaranya, sapi harus dalam keadaan sehat, tidak cacat, memiliki kulit yang mulus, bebas dari parasit, serta memiliki riwayat yang lengkap beserta silsilahnya.
Mata sapi harus bening dan cerah, tidak kusam atau berair, serta tidak ada tanda-tanda diare pada tubuhnya.
Penempatan sapi di kandang juga harus diatur agar mudah dibersihkan. Untuk skala peternakan kecil, sekitar 1-10 ekor, sebaiknya sapi ditempatkan dalam susunan satu baris yang menghadap ke arah yang sama.
Pemberian air minum yang cukup sangat penting bagi sapi perah. Setiap 1 kg susu yang dihasilkan memerlukan sekitar 4-5 kg air.
Air minum harus disediakan tanpa batas, dan tempat air minum harus selalu dalam keadaan bersih. Pakan yang seimbang juga memengaruhi produktivitas susu.Pakan hijauan, seperti rumput, leguminosa, jerami padi, daun kacang tanah, dan jerami jagung, harus diberikan sebanyak 30-50 kg per ekor per hari.
Selain pakan hijauan, sapi perah juga membutuhkan pakan konsentrat, seperti biji-bijian, umbi-umbian, atau limbah olahan pertanian, seperti ampas tahu atau kulit kedelai.
Pemberian pakan tambahan berupa vitamin, mineral, hormon, atau antibiotik juga diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Editor : Wanda Nurma Saputri