KUPASONLINE.COM - Menjabat sementara sebagai Wali Kota Bukittinggi, H. Hani Syopiar Rustam, berkesempatan untuk masuk dan naik ke Jam Gadang pada Sabtu (2/11/224).
Sebagai icon Kota Bukittinggi, H. Hani Syopiar Rustam, menyampaikan, jam gadang harus dirawat dan diaga keasriannya
Pasalnya, Jam Gadang selama ini menjadi ikon Kota Bukittinggi, bahkan jadi ikon Sumatera Barat menjadi objek wisata masyarakat dan turis yang berkunjung ke Bukittinggi dengan keberadaan taman luas di sekelilingnya.
Bermaterial kapur dengan tinggi sekitar 26 meter, Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
"Jam Gadang dengan Big Ben di London, Inggris, sama pembuatnya, orang yang buat dan pabriknya sama.
Jadi yang membuat Jam Gadang ini, namanya Benhard Vortmann dari Jerman, dia hanya membuat dua di dunia, satu di London dan satunya di Bukittinggi ini," ujarnya.
Untuk itu Pjs Wako Bukittinggi meminta warisan sejarah ini harus dipelihara keaslian dan keasriannya.Pemeliharaannya harus dilakukan rutin, dengan tidak merubah bentuknya.
"Bunyi khas dari Jam Gadang, memang tidak pernah berubah dari dulunya, kita coba pikirkan dan upayakan, bagaimana suaranya ini bisa terdengar lebih jauh jangkauannya, mungkin bisa ditambah dengan pengeras suara, tapi tetap tidak merubah bunyinya," ungkap Hani Syopiar.
(wan)
Editor : Ikhwan Salim