Luar biasa, bukan? Bapak Kamal memilih untuk menanam terong varitas Yuvita yang terkenal karena berbagai keunggulannya, seperti tahan terhadap virus dan layu, ukuran buah yang lebih panjang dan keras, hasil produksi yang tinggi, dan waktu panen yang cepat.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, budidaya terong ini menunjukkan potensi besar bagi siapa saja yang ingin menggelutinya.
Bapak Kamal menanam terong di lahan seluas 1 hektar dengan perawatan rutin, pengobatan tanaman, serta penggunaan pupuk yang minimal. Penyiraman dilakukan setiap 5 hari sekali. Modal awal untuk menanam 10.000 batang terong hampir mencapai Rp100 juta.
Dengan perhitungan yang detail, tiga buah per pohon dapat menghasilkan omzet Rp200 juta, sehingga profit yang didapat mencapai 100%. Luar biasa, bukan?
Tips dari Bapak Kamal untuk mendapatkan harga yang bagus saat panen adalah dengan memperhatikan timing atau waktu penanaman.
Jika musim panen jengkol atau pete sedang berlangsung, sebaiknya tidak terburu-buru menanam terong karena hal tersebut sangat mempengaruhi harga jual terong.
Karena itu, Bapak Kamal bisa meraup Rp200 juta setiap kali panen karena memperhatikan waktu penanaman dengan cermat.Jadi, dengan melihat potensi yang sangat menjanjikan ini, kamu bisa mulai membudidayakan terong karena peluangnya masih sangat besar, bahkan untuk diekspor.
2. Cabe Rawit
Berikutnya, ide usaha yang kedua adalah budidaya cabai rawit. Salah satu contoh sukses adalah Ajispi, seorang pengusaha dari Tasikmalaya, Jawa Barat, yang berhasil meraup penghasilan miliaran rupiah hanya dalam satu periode panen.
Editor : Wanda Nurma Saputri