Catatan Kritis Debat Paslon Kepala Daerah Payakumbuh Oleh : Nur Akmal--Wartawan Kupasonline.com

×

Catatan Kritis Debat Paslon Kepala Daerah Payakumbuh Oleh : Nur Akmal--Wartawan Kupasonline.com

Bagikan berita
Nur Akmal--Wartawan Kupasonline.com
Nur Akmal--Wartawan Kupasonline.com

KUPASONLINE.COM - TADI malam 12 November telah berlangsung acara debat dan penyampaian visi misi paslon. Acara ini diselenggara sebagai bagian dari proses pemilihan kepala daerah (kada) yang diselenggarakan langsung oleh KPU.

Tujuan acara ini adalah menggali kemampuan dan intelektualitas peserta dalam memimpin Payakumbuh kelak ke depan.

Di mulai penyampaian visi misi paslon dan selanjutnya diberi kesempatan mereka bicara tentang infrastruktur, pendidikan kesehatan dan UMKM. Kami melihat sebagian besar paslon kurang realistis dengan data keadaan APBD Payakumbuh yang minim.

Berbeda di zaman wako RF, dimana saat beliau menjabat belanja modal bahkan pernah mencapai 350 milyar rupiah lebih, bahkan saat itu dua sekolah dia bangun dalam satu tahun yang sama dan juga infrastruktur jalan dan batang agam mulai beliau inisiasi.

Namun apa hendak dikata, sejak covid APBD jauh menurun, ditambah ambisi jokowi untuk IKN otomatis mengurangi belanja yang lain termasuk belanja transfer ke daerah. Sebagai gambaran di zaman wako RF bisa memiliki belanja modal sampai 350-400M rupiah, sementara saat ini hanya sekitar 50-60M rupiah.

"Jelas ini sangat bertentangan dengan ambisi masing-masing cakada untuk mencarikan jalan keluarnya. Belanja modal 50M itu hanya cukup mengurusi beberapa pekerjaan kecil dinas PU, mengurusi sampah, mengurusi pasar dan sedikit pertanian dan dibas pendidikan.

Sulit membanyangkan membangun infrastruktur dan lain-lain, seperti zaman RF, bahkan RF pernah membawa dana mendekati belanja modal setahun Payakumbuh saat ini ke Lamposi sebesar 40M rupiah untuk perbaikan jalan lingkungan di lamposi. Masa masa membangun sudah mulai redup.

Bisa disimpulkan bahwa dengan dana minim, amat disayangkan sebagian paslon tidak menyadari keadaan ini, sehingga perlu kami ingatkan Anda bicara apa pun kalau dananya minim sama saja dengan nafsu besar tenaga loyo.

Dana minim belanja yang bisa diutak-atik dewan dan wako saat ini sekitar 50 milyaran rupiah sangat tidak cukup. Di zaman RF itu hanya sekedar membangun Lamposi saja bandingannya, sementara ini diperebutkan semua dinas, mengerikan sekali.

Kami menilai hanya satu pasangan paslon yang bicara lebih realistis terkait dengan keadaan anggaran yang sangat minim ini. Kami tidak ingin menyebutkan no punggungnya, tapi jika Anda menonton tentu tahu.

Editor : Wanda Nurma Saputri
Bagikan

Berita Terkait
Terkini