KUPASONLINE.COM - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Ridwan Datuak Tumbijo, menekankan pentingnya peran Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dalam melestarikan dan menerapkan nilai-nilai adat serta budaya Minangkabau.
Pernyataan ini disampaikan saat Ridwan melakukan reses masa sidang pertama DPRD Sumbar tahun 2024-2025 di daerah pemilihan III, Agam-Bukittinggi, yang berlangsung di Kantor Camat Lubuk Basung, Kabupaten Agam, pada Senin (28/10/2024).
Ridwan menjelaskan bahwa LKAAM berfungsi sebagai mitra pemerintah daerah dalam menjaga komunitas adat dan melindungi generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi.
“Penguatan kelembagaan LKAAM dalam pembangunan daerah harus menjadi fokus pemerintah daerah, sebagai ujung tombak dalam melestarikan nilai-nilai budaya kedaerahan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa peran serta LKAAM dalam memberantas penyakit masyarakat harus dimaksimalkan.
“Upaya pemberantasan penyakit masyarakat perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh stakeholder, terutama peran ninik mamak, sesuai pepatah Minang ‘anak dipangku, kamanakan dibimbing, urang kampuang dipatenggangkan’,” tambahnya.Ridwan memberikan beberapa saran untuk penguatan kelembagaan LKAAM, termasuk meningkatkan kapasitas ninik mamak, mengoptimalkan fungsi lembaga LKAAM, dan meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan daerah. “Dengan adanya Pokok-Pokok Pikiran DPRD Sumbar, kami akan mencari formula agar kualitas SDM ninik mamak dan kelembagaan LKAAM dapat menjawab tantangan zaman saat ini,” harapnya.
Senada dengan itu, Ketua LKAAM Lubuk Basung, Syahmendra Putra, S.Ag Dt. Mulia Basa, menekankan bahwa ninik mamak memiliki peran krusial dalam pembangunan daerah dan pelestarian budaya Minangkabau berdasarkan ABS-SBK.
“Tingginya pengaruh arus informasi, termasuk penyalahgunaan narkoba dan pornografi, sudah merambah ke ranah pendidikan. LKAAM harus berperan dalam menyelamatkan anak kemenakan di Sumbar,” tegasnya.
Syahmendra menegaskan pentingnya ninik mamak dalam menjaga harta pusako dan melestarikan nilai-nilai adat dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mencatat kompleksitas permasalahan yang dihadapi dalam penguatan kelembagaan adat dan peningkatan sumber daya ninik mamak perlu ditangani dengan serius.
Editor : Wanda Nurma Saputri