KUPASONLINE.COM - Kegiatan Simposium Indonesia Anti-Aging Conference (IndAAC) Sumatera Barat 2.0 resmi dibuka oleh Andree Algamar di Hotel Santika Premiere, Sabtu (19/10/2024). Dalam sambutannya, Andree menyoroti pesatnya perkembangan industri kesehatan yang dapat mengangkat Kota Padang sebagai tujuan wisata kesehatan atau health tourism.
Andree menjelaskan bahwa Kota Padang, yang dikenal sebagai destinasi wisata alam dan budaya, memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor wisata kesehatan. “Kita ingin memberikan lebih banyak alasan bagi wisatawan untuk datang ke Padang, baik itu untuk menikmati keindahan alam, kebudayaan, pendidikan, maupun layanan kesehatan. Kota Padang bisa bersaing dengan kota-kota seperti Malaka, Penang, dan Seoul sebagai tujuan medical treatment,” ungkapnya.
Industri anti-aging estetika, menurut Andree, merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kecantikan. Ia berharap Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik, dan Regeneratif (Perdaweri) Sumatera Barat dapat memanfaatkan peluang ini untuk menjadikan Padang sebagai destinasi perawatan medis, khususnya dalam bidang anti-aging dan estetika.
“Perdaweri Sumbar diharapkan mampu mengembangkan bisnis industri anti-aging ini, sehingga Padang dapat bergabung dengan kota-kota internasional sebagai pusat perawatan kecantikan dan kesehatan,” tambah Andree.
Simposium IndAAC Sumbar 2.0 ini juga menjadi ajang bagi para dokter spesialis untuk saling berbagi wawasan dan pengetahuan dalam bidang anti-aging estetika. "Kami berharap acara ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat, serta memberikan solusi positif dalam merawat diri menghadapi penuaan," lanjutnya.
Ketua Perdaweri Pusat, Prof. dr. Purnawan Junadi, turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyatakan harapannya agar Pemerintah Kota Padang dapat terus meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga medis di bidang anti-aging. Menurutnya, potensi bisnis di bidang ini sangat besar dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi kota."Jika Padang dikembangkan sebagai destinasi Health Tourism, maka hal ini akan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang baru dan signifikan," jelas Purnawan, yang didampingi Ketua Perdaweri Sumbar, dr. Ira Masykura.
Simposium ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pengembangan industri kesehatan di Padang, sekaligus menarik wisatawan domestik dan internasional untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia di kota tersebut.(*)
Baca berita terkait Kota Padang lainnya di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri