Komisi II DPRD Sumbar Study Komparatif ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten

×

Komisi II DPRD Sumbar Study Komparatif ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten

Bagikan berita
Komisi II DPRD Sumbar Study Koperatif ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten.
Komisi II DPRD Sumbar Study Koperatif ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten.

“ Produksi Perikanan Tangkap Provinsi Banten tahun 2023, 71.846,90 ton, produksi Perikanan budidaya 113.336,63 ton dan total produksi usaha perikanan Provinsi Banten 187.309,43 ton. Ada kenaikan 3,25 % dari tahun sebelumnya. Provinsi Banten juga memiliki 18 pelabuhan yang berada di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang,” ujar Eli Susayanti.

Eli Susayanti juga mengatakan, peluang sektor proses bisnis perikanan tangkap, ada 4, pertama Sarana Docking Kapal Perikanan, dimana jumlah kapal perikanan di provinsi Banten 13.282 unit dengan mayoritas 80 % menggunakan bahan kayu sehingg rutin memerlukan perbaikan. Kedua, SPBU-Nelayan, dimana jumlah SPBU-N 9 unit, masih terkendala akses jauh mendapatkan BBM.

“Ketiga Pabrik Es, jumlah pelabuhan perikanan provinsi Banten yang memiliki pabrik es hanya ada dua pelabuhan perikanan yaitu PPN Karangantu dan PP Binuangeun dari 17 pelabuhan perikanan. Keempat, Pengembangan Wisata Bahari, salah satu fungsi pelabuhan perikanan sebagai wisata bahari seperti pelabuhan perikanan nusantara Karangantu yang lebih dikenal pantai Gope,” ungkanya.

Sementara itu Peluang Sektor Proses Binis Perikanan Budidaya Provinsi Banten, Eli Susayanti katakan ada 4 kegiatan, pertama Produksi Pakan Mandiri, dimana Kelompok pembudidaya ikan dengan jumlah pembudidayaan 39.361 orang mayoritas mengunakan pakan ikan pabrikan. Kedua penyediaan benih berkualitas, dimana terbatasnya persediaan benih ikan di Provinsi Banten baik komuditas air tawar maupun air payau dan laut, sehingga banyak pembenih membeli benih diluar provinsi Banten. Kemudian ketiga Penyediaan Obat Ikan dimana pembudidayaan disekitar daerah pesisir mayoritas terkendala dalam akses pemenuhan obat dan bahan kimia yang teregister resmi oleh kementerian kelautan perikanan. Keempat Teknologi penujang Pembudidayaan Perikanan penyediaan alat pemberikan pakan otomatis, alat control kualitas air budidaya untuk menunjang system budidaya ikan intensif.

“ Kita juga ada Indrustri pengolahan produk perikan, dimana banyak olahan produk perikanan yang diminati oleh masyarakat menjadi peluang dalam investasi seperti pengolahan udang, rumput laut dan lain-lain. Ekspor Hasil Perikanan, provinsi Banten memiliki banyak produk perikanan yang berpotensi untuk menjadi komuditi eksport seperti halnya rajuangan udang vaname maupun yellofin Tuna,” ungkapnya.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Kadis DKP Provinsi Sumatera Barat Dr. Reti Wafda, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Barat, Varel Oriano dan anggota Komisi II, Nurna Eva Karmila, Ade Putra, Yogi Pratama, SE, Asril, SE, Agus Syahdeman, SE, Ridwan Dt Tumbijo dan Wirman Dt Pangeran nan Putiah.(*)

Editor : Sri Agustini
Bagikan

Berita Terkait
Terkini